Wakil Wali Kota Tanjungpinang bukan kader Golkar

id Politisi,Wakil Wali Kota Tanjungpinang, bukan,kader Golkar

Tanjungpinang (ANTARA) - Politikus Partai Golkar, Taba Iskandar sejak awal menganggap Wakil Wali Kota Tanjungpinang, Rahma bukan kader partai berlambang pohon beringin itu.

"Karena itu, saya tidak heran kenapa beliau (Rahma) pindah ke Partai Nasdem. Itu namanya, politik pragmatis," kata Taba, yang juga anggota Fraksi Golkar DPRD Kepri, di Tanjungpinang.

Ia mengatakan Golkar hanya digunakan sebagai perahu politik untuk kepentingan Pilkada Tanjungpinang 2018. Konsekwensi yang diterima Golkar seperti yang dirasakan baru-baru ini.

"Buat apa terkejut, kecewa dan heboh? 'Kan sejak awal sudah bisa diprediksi," ucapnya.

Ia mengemukakan politik praktis tidak memberi pendidikan politik kepada kader partai maupun masyarakat. "Cara-cara seperti ini yang harus kita hilangkan, tidak pantas diperlihatkan kepada masyarakat," katanya.

 Sebelumnya, Sekretaris DPD Partai Golkar, Untung Budiawan merasa dikhianati Wakil Wali Kota Tanjungpinang, Rahma, yang mendadak pindah ke Partai Nasdem.

Menurut dia, Rahma memiliki janji politik untuk membesarkan Partai Golkar.

"Ada komitmen yang dibangun ketika kami mengusung beliau berpasangan dengan Pak Syahrul, tetapi tidak dilaksanakan. Tentu kami merasa dikhianati," ujarnya.

Untung mengaku baru semalam mengetahui Rahma keluar dari Partai Golkar. Namun dirinya, Ketua DPD Partai Golkar Tanjungpinang Ade Angga, dan Ketua DPD Partai Golkar Kepri Ansar Ahmad sudah berupaya memintanya untuk tidak keluar dari Partai Golkar.

Rahma sudah diingatkan bahwa kemenangan pilkada merupakan rentetan peristiwa sejarah yang tidak dapat dilupakan begitu saja.

"Kami sudah berupaya, tetapi ada hal yang tidak dapat kami penuhi dalam waktu cepat sehingga beliau keluar. Ya, tidak apa-apa," ujarnya.

Untung menegaskan keputusan Rahma meninggalkan Golkar akan mempengaruhi sikap partai itu di pemerintahan. Dalam wakti dekat, Golkar Tanjungpinang akan menentukan sikap, apakah akan menarik dukungan terhadap Syahrul-Rahma atau tidak.

"Apapun yang terjadi, kami tetap akan kritis. Kami harapkan Bu Rahma tetap istiqamah, dan tidak memutuskan tali silahturahim," tuturnya.

 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE