Batam (ANTARA) - Rumah sakit ex-Camp Vietnam di Pulau Galang Kota Batam yang rencananya akan dijadikan rumah sakit khusus tempat observasi penyakit menular seperti COVID-19, kini masih dalam kondisi rusak berat.
"Kondisi sekarang rusak berat. Tidak layak pakai," kata Kepala Museum Ex-Camp Vietnam, Said Adnan di Batam, Kepri, Rabu.
Dia menjelaskan, banyak dinding, langit-langit hingga atap yang sudah roboh. Tidak bisa langsung digunakan.
Baca juga: Kepri dukung rumah sakit infeksi di Pulau Galang
Catnya juga mengelupas, berlumut. Nyaris tidak ada tanda-tanda bangunan berbentuk huruf U itu sempat menjadi rumah sakit besar. Kecuali tanda palang merah yang masih nampak jelas di satu sisi bangunan.
Adnan mengatakan, rumah sakit yang melayani pengungsi asal Vietnam sejak 1980-1996 itu sejatinya memiliki fasilitas yang lengkap, saat masih beroperasi dulu.
"Fasilitas layaknya rumah sakit, ada ruang operasi, laboratorium, radiologi dan ruang melahirkan," kata dia.
Ruang rawat inapnya bisa menampung sekitar 150 pasien. Selain itu, di rumah sakit seluas 4 hektare itu juga terdapat ruang instalasi gawat darurat.
"Kalau mau dipakai, harus direnovasi dulu," kata dia yang ikut menjelaskan kondisi Ex-Camp Vietnam kepada Menteri PUPR dan Panglima TNI yang meninjau lokasi itu.
Baca juga: RS khusus di Pulau Galang tidak hanya untuk pasien COVID-19
Meski begitu, infrastruktur listrik dan air di sana relatif memadai.
Terdapat sebuah kolam tampung air, seluas 20 x 30 meter, dengan kedalaman sekitar 3 meter, untuk memenuhi kebutuhan air.
Kemudian, untuk listrik, saat ini sudah menyala 24 jam, dialiri PLN Bright Batam.
"Listrik baru 2 bulan ini Bright (PLN Batam). Sebelumnya genset," kata dia.
Ia mengatakan, berdasarkan penjelasan dari Menteri dan Panglima, rencananya rumah sakit yang lama akan direhabilitasi. Kemudian akan dibangun ruang tambahan.
"Wacananya, akan dicari lahan kosong di sekitar, yang bisa menampung 1.000 orang pasien. Rumah sakit yang lama akan diperbaiki," kata dia.
Sedangkan situs lain di sekitar camp, akan dipertahankan.
Sementara itu, dalam kunjungannya ke Batam, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan rencananya, pemerintah akan merehabilitasi rumah sakit di Ex-Camp Vietnam di Pulau Galang sebagai tempat observasi maupun tempat menyembuhkan apabila ada WNI terinfeksi COVID-19.
"Selain kita juga kita memiliki tempat observasi yang ada di Natuna, Pulau Galang ini adalah yang kita rencana pilih untuk membangun rumah sakit tersebut," kata dia.
Rencananya rumah sakit akan berkapasitas sekitar 1.000 pasien.
Selain itu, juga akan disiapkan ruang isolasi sesuai dengan aturan kesehatan, yaitu 2 persen dari kapasitas atau sekitar 50 kamar.
Rumah sakit juga akan dibuat sesuai dengan protokol kesehatan WHO.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat apabila sudah direncanakan dengan baik akan berdiri rumah sakit untuk penyakit menular di Pulau Galang," kata dia.
Ex-Camp Vietnam dipilih sebagai rumah sakit karena lokasinya yang relatif dekat dengan Bandara Hang Nadim Batam, yang dapat ditempuh dalam waktu 1 jam 15 menit.
Bandara Hang Nadim Batam juga bisa didarati pesawat kecil dan pesawat berbadan lebar.
Berita Terkait
Kebakaran kembali landa sejumlah rumah di Jakarta
Jumat, 29 Maret 2024 5:05 Wib
Pelni Batam tambah kapasitas 2.000 penumpang saat angkutan mudik lebaran
Kamis, 28 Maret 2024 15:35 Wib
MTI Kepri minta Kemenhub sikapi kenaikan tarif kapal ferry Batam-Singapura
Kamis, 28 Maret 2024 15:26 Wib
Pemkot Batam berkomitmen untuk tingkatkan kualitas pengelolaan pemda lewat MCP
Kamis, 28 Maret 2024 15:00 Wib
Rudi: Industri digital jadi mesin penggerak ekonomi baru
Kamis, 28 Maret 2024 13:22 Wib
Perusahaan manufaktur Tiongkok rencana kembangkan usaha di Batam
Kamis, 28 Maret 2024 12:58 Wib
15 rumah di Natuna diterjang angin kencang
Kamis, 28 Maret 2024 7:05 Wib
200 peserta mudik gratis di Batam ke Jakarta naik KM Kelud
Rabu, 27 Maret 2024 19:14 Wib
Komentar