Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD menegaskan, Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang akan berlangsung pada 20 Oktober 2020 di Papua akan tetap dilaksanakan meski terjadi penembakan belakangan ini di provinsi itu.
"Soal ada upaya gangguan terhadap PON, itu sudah dibicarakan bahwa PON itu akan tetap berlangsung dengan baik," kata Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis.
Menurut dia, pemerintah sudah mengantisipasi semuanya, termasuk adanya gangguan keamanan yang dilakukan oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.
"Memang ada gangguan seperti itu dan sudah diatasi berdasar SOP yang ada di Polri," kata Mahfud.
Sebelumnya dilaporkan, Kantor Polsek Tembagapura, pada Senin (2/3) sekitar pukul 13.00 WIT diserang gerombolan bersenjata dari arah perbukitan yang berada di belakang kantor polisi itu hingga menyebabkan satu anggota terluka.
"Memang benar KKB menyerang dan menembaki mapolsek hingga mengakibatkan satu anggota terluka akibat terkena pecahan kaca," kata Kepala Polsek Tembagapura, AKP Hermanto, Senin (2/3).
Hermanto yang ditelpon dari Jayapura mengaku, selain menyebabkan polisi terluka, insiden itu menyebabkan dua kendaraan operasional mereka rusak.
Ini merupakan serangan bersenjata kedua oleh gerombolan bersenjata karena sekitar 08.25 WIT Senin kendaraan patroli milik Polsek Tembagapura juga ditembaki hingga menyebabkan satu anggota terluka akibat terkena serpihan peluru.
Penembakan oleh gerombolan bersenjata dari jarak 300 meter dari arah bukit yang ada di belakang kantor Polsek Tembagapura itu. "Saat ini anggota di wilayah Polsek Tembagapura bersiaga guna mengantisipasi berbagai hal yang tidak diinginkan," kata Hermanto.
Sementara itu, Kapolda Papua Irjen Pol. Paulus Waterpauw mengatakan ada indikasi KKB ingin menggagalkan pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX terkait dengan kasus-kasus penembakan yang marak kembali di provinsi ini.
"Saat ini sedang didalami mengingat beberapa hari terakhir ini sering terjadi penembakan di beberapa daerah," kata Kapolda Paulus Waterpauw kepada ANTARA di Timika, Rabu (4/3).
Jika indikasi itu benar, lanjut Kapolda, TNI/Polri tidak akan tinggal diam dengan melakukan berbagai tindakan pencegahan hingga pelaksanaan PON, 20 Oktober - 2 November 2020, tetap berlangsung sesuai dengan rencana.
Irjen Pol. Waterpauw menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan tindakan tegas terhadap kelompok tersebut, termasuk kelompok lain yang ingin menggagalkan PON.
Berita Terkait
Bripda OB ditemukan meninggal akibat dianiaya OTK
Selasa, 16 April 2024 12:06 Wib
Kapolda Papua Barat: Anggota Polri jangan bikin gerakan tambahan di Sorong
Senin, 15 April 2024 12:48 Wib
TNI dan Polri minta maaf kepada masyarakat atas bentrok di Sorong Papua Barat
Senin, 15 April 2024 11:10 Wib
KSAL: Perselisihan anggota TNI dan oknum Brimob Polda Papua Barat berakhir damai
Senin, 15 April 2024 7:49 Wib
Polisi Malaysia lacak tersangka penembakan di Bandara Kuala Lumpur
Minggu, 14 April 2024 16:30 Wib
Pasukan tentara Israel tangkap 50 warga Palestina di Tepi Barat selama Idul Fitri
Sabtu, 13 April 2024 11:08 Wib
Beberapa orang ditembak di Kota Philadelphia, Amerika Serikat
Kamis, 11 April 2024 9:08 Wib
Panglima TNI: KKB di Papua kembali disebut OPM
Kamis, 11 April 2024 6:29 Wib
Komentar