Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kepri kerja sama dengan UMRAH

id Gugus Tugas Penanganan, Covid 19,kerja sama dengan,Kampus UMRAH,penanganan corona,virus corona,corona,covid-19,2019-ncov

Gugus Tugas Penanganan COVID-19  Kepri kerja sama dengan UMRAH

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengunjungi laboraturium Kampus Universitas Maritim Raja Ali Haji, tempat produksi cairan pencuci tangan (Nikolas Panama)

Tanjungpinang (ANTARA) - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19 ) Kepulauan Riau menjalin kerja sama dengan Universitas Maritim Raja Ali Haji Tanjungpinang dalam memproduksi cairan pembersih tangan.

Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan (Covid-19), Budiharto di Tanjungpinang, Kamis mengatakan, kerja sama dibangun dengan Kampus UMRAH untuk membantu masyarakat.

"Cairan pembersih tangan itu akan digunakan di ruang publik. Ini diberikan secara gratis," ujarnya.

Budi dan sejumlah anggota Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19  mengunjungi laboraturium Kampus UMRAH, tempat memproduksi cairan pencuci tangan.

Di lokasi itu terdapat dosen-dosen dan mahasiswa yang meracik bahan kimia menjadi cairan pencuci tangan sesuai standar BPOM.

Kami memberi apresiasi kepada dosen dan mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia dan Program Studi Biologi di Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP UMRAH) Tanjungpinang, yang bersedia meluangkan waktu mengabdi di kampus saat kuliah daring diberlakukan.

"Kami akan menyediakan bahan-bahan yang digunakan untuk memproduksi cairan pembersih tangan. Namun persoalannya, kami kesulitan mendapatkan bahan kimia tersebut," ucapnya.

Ketua Program Studi Pendidikan Kimia FKIP UMRAH Fitriah Khairunnisa mengatakan pihaknya siap memproduksi lebih banyak cairan pembersih tangan. Bahan dasar dalam memproduksi cairan pembersih tangan tidak banyak, seperti etanol, gliserol, hidrogen peroksisa dan air steril.

Namun sekarang terkendala sejumlah zat kimia yang sulit didapat di pasar, seperti etanol dan gliserin. Gliserin sebenarnya dapat diganti dengan lidah buaya, namun sekarang tanaman itu juga sulit didapat.

"Pihak kampus mendukung untuk bekerja sama dengan Gugus Tugas Penanganan COVID-19 . Kami menyiapkan tenaga yang dibutuhkan di laboraturium," ucapnya.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE