Pelni lakukan penyesuaian operasional terkait penutupan pelabuhan

id tambelan, pelni, kepri

Pelni lakukan penyesuaian operasional terkait penutupan pelabuhan

Kapal Pelni yang sandar di Pelabuhan Tambelan. Foto ANTARA/Saud MC Khasmir

Tambelan, Kepri (ANTARA) - Pelni lakukan penyesuaian operasional terkait penutupan sejumlah pelabuhan

PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) melakukan  penyesuaian terhadap strategi pola operasional armada sebagai tindaklanjut akan ditutupnya sejumlah pelabuhan sebagai bentuk antisipasi penyebaran Covid-19.
Kapal Pelni yang sandar di Pelabuhan Tambelan. Foto ANTARA/Saud MC Khasmir
"Beberapa pemda sudah menyatakan untuk menutup sementara seluruh akses masuk keluarnya masyarakat, termasuk dengan pelabuhan, di antaranya Provinsi Papua meliputi Jayapura, Timika, Agats, Merauke, Nabire, Biak, Serui," Kata Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT Pelni (Persero), Yahya Kuncoro, Sabtu di Jakarta.

Selanjutnya, Papua Barat meliputi Sorong, Manokwari, Kaimana, Fakfak, Wasior. Maluku (Saumlaki, Namrole, Sanana, Dobo), Kalimantan (Batulicin, Bontang), Nusa Tenggara (Waingapu, Larantuka), Sumatera (Blinyu, Tanjung Pandan), Sulawesi (Awerange, Bitung) dan Kepulauan Riau (Letung, Tarempa).

Akibatnya, beberapa kapal penumpang yang terdampak pada ditutupnya pelabuhan  tersebut meliputi, KM Dobonsolo, KM Ciremai, KM Nggapulu, KM Dorolonda, KM Dempo, KM Labobar, KM Sinabung, KM Tidar, KM Leuser, KM Tilongkabila, KM Tatamailau, KM Sirimau, KM Bukit Raya, KM Lawit, KM Kelimutu, KM Pangrango, KM Sangiang, KM Egon serta KM Binaiya.

"Hingga kini, kapal kami diperbolehkan untuk sandar hanya untuk kebutuhan bongkar muat barang (sembako dan cargo) tetapi tidak untuk aktifitas naik turun penumpang. Demi keamanan bersama, Pelni mematuhi kebijakan yang berlaku," jelas Yahya.

Menurut dia, dengan ditutupnya beberapa pelabuhan, maka hal tersebut berdampak pada pelayaran kapal-kapal Pelni baik itu kapal penumpang maupun kapal perintis. Pelni juga terus berkomunikasi dengan Kementerian Perhubungan terkait alternatif rute sehingga kegiatan operasional tetap berjalan. 

"Seluruh rute kapal yang dioperasikan oleh PELNI merupakan penugasan dari Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perhubungan. Manajemen juga terus mengusahakan agar dapat memberikan pelayanan transportasi laut bagi masyarakat di Indonesia," tambahnya.

Sejumlah calon penumpang yang sudah terlanjur membeli tiket di masa penutupan pelabuhaan juga dapat membatalkan tiket perjalanan dengan pengembalian uang tiket (refund) sebesar 100 persen dan penukaran dapat dilakukan di loket PT Pelni. 

Pelni juga akan menurunkan penumpang di pelabuhan awal atau pelabuhan selanjutnya bila pelabuhan tujuan penumpang telah ditutup.

Sebagai bentuk antisipasi, Pelni telah menjalankan pengukuran suhu tubuh bagi seluruh penumpang sebelum naik ke atas kapal. 

Perusahaan juga melakukan penyemprotan disinfektan pada seluruh kapalnya secara berkala, serta menerapkan physical distancing bagi para penumpang dengan mengatur jarak antar penumpang sejauh satu meter. 

Selain itu telah disediakan hand sanitizer di setiap dek penumpang, sabun cuci tangan di setiap toilet, memberikan masker bagi penumpang yang sakit ditengah perjalanan, serta memberikan himbauan mengenai kesehatan melalui pengeras suara setiap tiga jam.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE