TNI-Polri di Kepri sebaiknya kawal harga sembako

id Kawal sembako

TNI-Polri di Kepri sebaiknya kawal harga sembako

Ilustrasi gudang sembako di Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau. (Antara/Ogen)

Tanjungpinang (ANTARA) - Anggota DPRD Provinsi Kepri,  Iskandarsyah meminta Pemda dan unsur TNI-Polri gencar mengawal harga sembako di pasaran agar pengusaha/pedagang tidak semena-mena menaikkan harga di tengah pandemi COVID-19 dan momen menyambut Idul Fitri 1441 Hijriah.

"Dalam kondisi seperti ini, memang berlaku hukum pasar. Tapi, bukan berarti bebas menaikkan harga sembako secara tidak normal," ujar Iskandarsyah, Kamis (7/5).

Di samping itu, lanjut dia, pemerintah dan pemangku kepentingan terkait pun harus memastikan ketersediaan sembako mencukupi, baik selama pandemi COVID-19 maupun hingga Lebaran nanti.

"Jangan sampai uang ada, sembakonya yang tidak ada. Ini harus diantisipasi bersama, karena biasanya jelang lebaran konsumsi warga meningkat," tutur dia.

Politisi PKS itu turut mendorong pemerintah provinsi dan kabupaten/kota menggelar pasar murah buat mengendalikan harga sembako.

Pasar murah, kata dia, jadi salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan daya beli masyarakat dengan harga yang terjangkau.

"Apalagi dengan situasi saat ini. Daya beli warga turun karena faktor ekonomi, maka itu perlu ada pasar murah buat meringankan beban mereka, khususnya ekonomi menengah ke bawah," kata Iskandarsyah,

Pantauan Antara, sejumlah daerah di Provinsi Kepri sudah mulai membuat pasar murah untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri.

Salah satunya Kota Tanjungpinang. Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) setempat mulai menjual sembako murah, sejak Senin (4/5) kemarin.

Kepala Disdagin Tanjungpinang menyebut, jumlah paket sembako yang dijual sebanyak 12.696, yang tersebar di 18 kantor kelurahan se Kota Tanjungpinang.

Paket sembako murah ini dijual dengan harga Rp60.000 per paket, berisi 1 papan telur ayam, 2 kg gula pasir, 2kg tepung dan 1 liter minyak goreng.

"Harga sebenarnya sembako ini Rp123.000 namun kita subsidi Rp63.000, jadi masyarakat hanya bayar Rp60.000 saja,” tutur Yani.

Yani menuturkan, kegiatan sembako murah ini memang tujuan pemerintah adalah menekan harga pasar yang rawan mengalami kenaikan. Apalagi di tengah pandemi COVID-19 dan menghadapi Lebaran.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE