Identitas nelayan meninggal di pasar ikan terungkap

id Natuna, nelayan natuna, pelabuhan pering, laut natuna utara

Identitas nelayan meninggal di pasar ikan terungkap

Proses evakuasi R.Ir oleh Tim Kesehatan RSUD Natuna saat ditemukan meninggal di lapak Pasar Ikan Pelabuhan Pering, Senin (11/5). Foto ANTARA Kepri/Cherman

Natuna (ANTARA) - Nelayan meninggal di meja pasar ikan yang ditemukan pada Senin pagi sekitar pukul 07.30 WIB di Pelabuhan Pering, Bandarsyah, Kecamatan Bunguran Timur, Natuna terungkap seorang laki-laki bernama R. Irpirdaus Bin R. Idris, Tempat Tanggal Lahir, Tanjung Balai Karimun, 1 Juli 1956, alamat Pondok Pratiwi, Sekupang, Kota Batam.

"Untuk sementara ini, pemulasaran jenazah akan diberlakukan sesuai dengan SOP RSUD yaitu dengan do'a (Dead on Arrival) pasien yang sudah meninggal di rumah atau tempat lain," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna, Rizal Rinaldy.

Selanjutnya, ia juga menagatakan jenazah dikebumikan di Pemakaman Siman, Batu Ampar, Kelurahan Ranai, Bunguran Timur, Natuna sekitar belakang PLN Ranai. 

"Peralatan dan biaya untuk pemakaman seperti kain kafan, dan lain-lain akan disiapkan oleh Gugus Tugas COVID-19 Natuna," ujarnya.

Sebelumnya, jenazah saat berada di ruang jenazah RSUD Natuna telah dilakukan visum guna mengetahui penyebab korban meninggal dunia.

"Telah dilakukan rapid test terhadap ABK dan yang pernah kontak dengan jenazah, hasilnya yaitu non reaktif COVID -19," ungkap Kadiskes.

Sebelumnya juga telah dilakukan pencarian riwayat kontak terhadap nelayan tersebut, dan dilakukan rapid test terhadap orang yang pernah kontak dengan nelayan tersebut. 

Diketahui almarhum bersama satu orang tekong asal Karimun berada di Pering menggunakan KM. Sejahtera Abadi dan berniat mencari ikan di wilayah perairan Natuna.

Pada 21 Maret 2020, Ia datang bersama rekan kerjanya menggunakan Kapal KM. Sejahtera Abadi di Pelabuhan Pering dengan tujuan untuk bekerja menangkap ikan di wilayah Perairan Natuna.

"Sekitar empat hari belakangan ini, korban mengeluhkan bahwa dirinya mengalami batuk, sesak napas dan sakit tenggorokan sampai akhirnya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia pada pagi ini," ungkap rekan kerjanya selaku tekong, Suhaimis.

Saat kejadian, Suhaimis mengatakan dirinya sedang tidak berada ditempat, dan baru mengetahui pagi hari.

"Selama berada di Natuna, korban tidak pernah beraktivitas selain di sekitar wilayah Pelabuhan Pering dan hingga saat ini tidak bisa menghubungi keluarga korban untuk menginformasikan bahwa korban telah meninggal dunia," ujarnya. 

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE