Produk UKM Bintan terhambat pemasaran melalui daring

id Produk UKM, Bintan, terkendala, pemasaran, melalui daring

Produk UKM Bintan terhambat pemasaran melalui daring

Hiasan rumah mirip bunga terbuat dari limbah gonggong, diproduksi oleh warga Bintan (Antara/Nikolas Panama)

Tanjungpinang (ANTARA) - Produk Usaha Kecil Menengah (UKM) warga desa di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau terkendala pemasaran melalui fasilitas internet.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Bintan, Ronny Kartika, Selasa, mengatakan keterampilan pelaku UKM dalam memasarkan produknya secara luas dibutuhkan di masa pandemi COVID-19.

Pelaku UKM harus mampu memanfaatkan teknologi informasi dan media sosial untuk meningkatkan permintaan konsumen. Di masa pandemi COVID-19, konsumen ingin dimanjakan. Konsumen tidak ingin repot membeli barang yang dibutuhkan.

Konsumen cukup menggunakan ponsel, dan membuka aplikasi atau media sosial untuk membeli barang yang dibutuhkan. Bagi pedagang, kondisi pandemi COVID-19 merupakan tantangan, yang seharusnya dapat menjadi peluang dalam meningkatkan produktivitas melalui sistem pelayanan yang memudahkan konsumen mengetahui, tertarik dan membeli produk yang dijual.

"Kalau biasanya ikan, cumi, kepiting dan udang hasil tangkapan nelayan dijual mentah, sekarang harus ditingkatkan menjadi makanan jadi. Contohnya, ikan sambal terasi, ikan gulai atau lainnya yang siap diantar ke rumah konsumen," ucapnya.

Menurut dia, banyak warga desa yang kreatif dalam memproduksi berbagai hasil kerajinan tangan maupun makanan tradisional, namun mereka terkendala pemasaran.

Selama ini, kebanyakan dari mereka menjual produk dari usaha rumahan itu secara manual sehingga kurang laris, karena tidak dipasarkan secara luas melalui media sosial maupun situs khusus. Kondisi ini yang menyebabkan pendapatan mereka dari hasil usaha tersebut belum maksimal.

"Kami terus mendorong agar warga desa memanfaatkan fasilitas internet seperti media sosial untuk mempromosikan produknya. Namun secara umum mereka belum terbiasa," ujarnya.

Sejumlah warga di Bintan berhasil menjual kerajinan tangan maupun makanan laut secara luas di dalam daerah, luar daerah hingga ke berbagai negara. Sebagai contoh, produk makanan kemasan dari cumi, kerupuk ikan dan udang.

"Usaha untuk meningkatkan perekonomian dan ketahanan keluarga harus dimulai dari diri sendiri. Usaha itu akan berhasil jika produk yang dihasilkan menarik, relatif murah, enak dan dipromosikan secara luas," katanya.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE