Tanjungpinang (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum Provinsi Kepulauan Riau menyebutkan pilkada yang diundur 9 Desember 2020 menyebabkan jumlah pemilih pemula bertambah 5.951 orang dan diperkirakan menjadi 37.158 orang.
Anggota KPU Kepri Priyo Handoko di Tanjungpinang, Rabu, mengatakan data pemilih pemula ini ditetapkan dalam dua tahap, dimana pada tahap pertama sebelum pilkada diundur sebanyak 31.207 orang.
"Mereka adalah pemilih yang berusia 17 tahun sejak 18 April 2019 sampai dengan 23 September 2020," ujarnya.
Priyo mengemukakan setelah hari pemungutan suara mundur menjadi 9 Desember 2020, ditetapkan lagi data pemilih pemula tambahan, dimana jumlahnya 5.951 orang.
Mereka ini berusia 17 tahun sejak 24 September 2020 sampai dengan 9 Desember 2020 atau bertanggal lahir 24 September 2003 sampai dengan 9 Desember 2003.
"Jumlah pemilih pemula di Kepri sebanyak 37.158 orang. Petugas pemutakhiran data pemilih (PPDP) akan melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) data mereka mulai 15 Juli sampai 13 Agustus mendatang," ujarnya.
Pemilih pemula merupakan warga negara yang akan menikmati penggunaan hak pilih untuk kali pertama. Biasanya, menurut dia, pengalaman pertama akan sangat membekas.
"Menjadi tanggungjawab kami semua untuk memberikan pengalaman berdemokrasi yang baik, cerdas, dan menyenangkan kepada mereka," katanya.
Ia mengimbau warga untuk mendukung tahapan pendataan calon pemilih mulai 15 Juli-13 Agustus 2020. Bentuk dukungan yang diberikan yakni menerima PPDP yang melakukan pencocokan dan penelitian daftar calon pemilih untuk pilkada di Kepri 2020.
Warga tidak perlu khawatir dengan PPDP yang berkunjung ke rumahnya, karena mereka dilengkapi dengan alat pelindung diri untuk mencegah penularan COVID-19. Warga pun berhak menolak petugas yang tidak mengenakan masker.
Mereka juga memakai pelindung wajah, sarung tangan sekali pakai, dan rutin menggunakan cairan pembersih tangan.
PPDP juga mudah dikenali. Mereka mengenakan atribut seperti topi dan ban lengan berwarna oranye.
Selain itu, kata dia PPDP merupakan warga setempat sehingga dikenali warga.
"Warga tentu mengenal petugas tersebut sehingga tidak perlu khawatir," katanya, yang juga Koordinator Divisi Data dan Informasi.
Berita Terkait
NasDem dan PKS masih kaji langkah politik di pemerintahan Prabowo-Gibran
Rabu, 24 April 2024 18:02 Wib
Pemkab Natuna gelar marathon internasional untuk tarik kunjungan wisatawan
Rabu, 24 April 2024 16:46 Wib
Bapenda sebut kesadaran warga Kepri bayar pajak semakin baik
Rabu, 24 April 2024 16:33 Wib
Dispar Natuna dapat DAK Fisik sebesar Rp1,2 miliar dari Pemeritah Pusat
Rabu, 24 April 2024 15:12 Wib
Bea Cukai Kepri selamatkan potensi kerugian negara sebesar Rp1,4 miliar
Rabu, 24 April 2024 14:59 Wib
Kanwil DJP Kepri imbau warga segera lakukan pemadanan nomor NIK dan NPWP
Rabu, 24 April 2024 14:34 Wib
Realisasi penerimaan Bea dan Cukai Batam Kepri capai Rp98,42 miliar
Rabu, 24 April 2024 12:55 Wib
KPU RI tetapkan Prabowo-Gibran jadi presiden-wapres terpilih Pilpres 2024
Rabu, 24 April 2024 11:40 Wib
Komentar