Batam (ANTARA) - Pengamat ekonomi Universitas Internasional Batam, Suyono Saputro menyatakan semua pihak harus menjaga pertumbuhan industri pengolahan di Batam, agar terhindar dari dampak resesi yang terjadi di Singapura.
"Satu sektor yang harus tetap dijaga ritme pertumbuhannya adalah industri pengolahan," kata Suyono di Batam, Kepulauan Riau, Kamis.
Menurut Suyono, di saat berbagai sektor industri di Batam melemah karena pengaruh pandemi COVID-19, sektor pengolahan justru tetap positif.
Keputusan Wali Kota sekaligus kepala BP Batam untuk tidak menetapkan status apapun terhadap Batam saat pandemi, berimbas positif terhadap kelancaran produksi manufaktur di semua kawasan industri.
Meski begitu, ia tidak menampik, industri pengolahan Batam akan terpengaruh resesi yang terjadi di Singapura, karena 'prinsipal' berada di sana. Namun, diharapkan produksi manufaktur masih bisa bertahan.
"Kita tentu berharap kendati produksi industri merosot -7,5 persen dan 'non-oil domestic export' turun -5 persen di Singapura, tapi tidak berdampak terhadap laju permintaan barang manufaktur dari Kepri," kata dia.
Karena jika itu terjadi, maka sektor manufaktir mengalami kontraksi, dan bisa jadi, Kepri mengalami resesi.
"Ekonomi Kepri belum memiliki daya tahan yang kuat untuk tidak terpengaruh situasi Singapura," kata dia.
Pemerintah provinsi, wali kota, dan BP Batam harus berupaya lebih keras agar mendung resesi di Negeri Singa tidak sampai mempengaruhi Batam, lanjut Suyono.
Upaya yang harus dilakukan pemeritah di antaranya menjaga arus investasi asing tetap tinggi, suku bunga, nilai tukar mata uang asing dan tingkat pengangguran tetap rendah.
Kemudian, pemerintah perlu memastikan konsumsi rumah tangga dan belanja pemerintah tetap tumbuh.
"Tapi ini wabah Corona, berpotensi memaksa semua indikator itu terjerembab cukup dalam," kata dia.
Berita Terkait
BP Batam sebut rumah contoh di Rempang Eco City sudah dialiri listrik dan air
Jumat, 19 April 2024 18:27 Wib
DPRD Kota Batam imbau perusahaan di Batam prioritaskan pencari kerja lokal
Jumat, 19 April 2024 16:11 Wib
Bapenda Batam sebut pendapatan dari jasa hotel pada April capai Rp10,9 miliar
Jumat, 19 April 2024 14:46 Wib
BP Batam dukung realisasi pembangunan gerai premium
Jumat, 19 April 2024 12:04 Wib
Bandara Batam layani 1.681 penerbangan selama mudik Lebaran
Kamis, 18 April 2024 18:37 Wib
Dubes Denmark: Batam punya indikator ekonomi yang impresif
Kamis, 18 April 2024 15:26 Wib
Wali Kota Batam berupaya tarik investor guna perluas lapangan kerja
Kamis, 18 April 2024 15:19 Wib
Batam jadi tuan rumah MTQH tingkat Provinsi Kepri
Kamis, 18 April 2024 14:38 Wib
Komentar