Disdik Kepri wacanakan relokasi SMAN 3 Tanjungpinang setelah kebakaran

Tanjungpinang (ANTARA) - Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau mewacanakan merelokasi SMAN 3 Kota Tanjungpinang setelah gedung multimedia atau ruangan komputer di sekolah tersebut ludes terbakar, Senin (27/7).

"Kondisi SMAN 3 dari hasil evaluasi tiga tahun terakhir sudah tidak layak, sehingga wajar kalau direlokasi," kata Kepala Dinas Pendidikan Kepri, Muhammad Dali di Tanjungpinang, Rabu.

SMAN 3 terletak di Kecamatan Tanjungpinang Barat, Kota Tanjung Pinang, persisnya berada di tengah-tengah pemukiman warga.

Tidak jauh dari lokasi tersebut, juga terdapat SMAN 1 Kota Tanjungpinang.

Relokasi sekolah tersebut, kata Dali, rencananya dilakukan pada tahun anggaran 2021 mendatang. Namun, proses relokasi tidak semudah membalikkan telapak tangan.

"Misalnya masalah penyelesaian aset, harus jelas dulu," kata Dali.

Lanjutnya, ada beberapa pendapat terkait relokasi sekolah dimaksud, di antaranya memindahkan status SMAN 3 ke SMAN 1, sementara SMAN 1 dipindahkan ke tempat lain.

Atau SMAN 1 tetap, namun kapasitas diperkecil mulai tahun 2021, dan SMAN 3 dipindahkan ke tempat lain.

"Intinya tahun depan, akan ada sekolah pengganti yang kami bangun. Lokasinya belum ditentukan," tegas Dali.

Dali juga masih mempertimbangkan untuk mengganti kerusakan sarana dan prasarana SMAN 3 akibat insiden kebakaran tersebut.

Menurutnya, ada 40 unit laptop, alat-alat musik, dan karpet ludes dilahap api.

Kalaupun diperbaiki, tidak dalam waktu dekat, kemungkinan di 2021, ujarnya.

Gedung multimedia yang terbakar itu digunakan untuk menunjang proses belajar mengajar secara daring, karena selama pandemi COVID-19 guru dan siswa belajar dari rumah masing-masing.

"Bagi guru yang tidak punya fasilitas belajar daring di rumah, dapat menggunakan fasilitas di sekolah," ujarnya.

Dali menjamin proses belajar daring di SMAN 3 Tanjungpinang tetap berjalan, karena sekolah itu masih memiliki dua ruangan komputer lainnya.

Kebakaran gedung multimedia SMAN 3 Tanjungpinang terjadi sekitar pukul 14.00 WIB, Senin (27/7), diduga akibat korsleting listrik.