TPID Kepri kaji langkah strategis pemulihan ekonomi pada 2021

id Pemulihan ekonomi 2021

TPID Kepri kaji langkah strategis  pemulihan ekonomi pada 2021

Ilustrasi - Jalur penumpang internasional di Pelabuhan SBP Tanjungpinang, Kepri, tampak sepi sejak COVID-19. (Ogen)

Tanjungpinang (ANTARA) - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Kepulauan Riau masih mengkaji langkah-langkah strategis dalam rangka memulihkan ekonomi pada tahun 2021, setelah pada tahun 2020 terpuruk akibat pandemi COVID-19.

Ketua TPID Kepri Arif Fadillah mengatakan dalam waktu dekat akan berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mencari formulasi buat memperbaiki perekonomian Kepri.

"Kami segera menggelar rapat TPID. Mencari strategi pemulihan ekonomi yang tepat," kata Arif di Tanjungpinang, Selasa.

Ia menyebut kondisi ekonomi Kepri tahun 2020 mengalami kontraksi sebesar 3,80 persen, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) setempat.

Bahkan, kata dia, perekonomian Kepri tumbuh terendah se-Pulau Sumatera. Namun kondisi ini rill terjadi imbas daari wabah COVID-19.

Ia mengatakan Kepri memang menjadi salah satu daerah paling terdampak pandemi dari segi ekonomi. Hal ini dikarenakan Kepri selama ini hanya mengandalkan sektor pariwisata dan industri pengolahan.

Sejak COVID-19 melanda, kunjungan wisatawan mancanegara turun drastis. Industri pengolahan pun sama, meski produksi tetap berjalan tetapi sulit dikirim ke luar negeri.

"Ini risikonya kalau daerah cuma mengandalkan pariwisata dan industri pengolahan untuk menopang ekonomi. Berbeda dengan daerah pertanian, pasti agak lebih kuat walau dihantam pandemi," katanya.

Mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Karimun itu optimistis jika kondisi pandemi COVID-19 sudah mulai mereda, perekonomian Kepri secara perlahan mulai bangkit.

Pihaknya pun menyambut baik wacana Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) membuka akses masuk wisman ke Kepri mulai bulan Maret 2021.

Upaya mendatangkan turis asing ke Kepri saat pandemi diharapkan dapat menggerakkan roda ekonomi yang dipicu dari perputaran uang industri pariwisata.

"Tentunya langkah pemulihan ekonomi yang akan ditempuh tidak boleh mengabaikan keselamatan masyarakat di tengah ancaman COVID-19," kata Arif.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE