Jakarta (ANTARA) - Kelompok bersenjata diduga melakukan serangan berupa penembakan saat tim gabungan Direktorat Reskrimum Polda Papua dan Satreskrim Polres Puncak Jaya melakukan olah TKP kasus Brigpol Anumerta Hedar.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo di Jakarta, Rabu, menuturkan olah TKP dilakukan pada Selasa (13/8) pukul 11.00 WIT, kemudian pada pukul 11.27 WIT anggota mendapat tembakan dari arah seberang kali.

"Masih diserang sama kelompok bersenjata waktu olah TKP kemarin. Mereka betul-betul menguasai wilayah tersebut," ujar Dedi Prasetyo.

Setelah terdapat tembakan yang diduga dilakukan kelompok bersenjata itu, aparat kepolisian pun langsung melakukan tembakan balasan serta melakukan pengejaran.

Pada pukul 12.15 WIT setelah situasi dirasa cukup aman dan kondusif, aparat kepolisian melanjutkan olah TKP selama sekitar satu jam.

"Sampai dengan saat ini situasi keamanan distrik tersebut dapat dikendalikan Polri bersama TNI," tutur Dedi Prasetyo.

Brigpol Anumerta Hedar meninggal dunia setelah sebelumnya disandera kelompok bersenjata di Kabupaten Puncak pada Senin (12/8) pukul 11.00 WIT dan jenazahnya baru ditemukan pada pukul 17.30 WIT tidak jauh dari lokasi penyanderaan.

Brigpol Anumerta Hedar telah dimakamkan di Kampung halamannya di Dusun Siawung, Desa Siawung, Barru, Sulawesi Selatan, pada Selasa (13/8) sekitar 500 meter dari rumah duka.

Prosesi pemakaman dilakukan secara mil​​​​​iter yang dipimpin oleh Karo SDM Polda Sulsel Kombes Pol Yahanis Ragil dan dihadiri oleh Bupati Barru Suardi Saleh dan disaksikan oleh para keluarga Brigpol Anumerta Hedar serta ratusan pelayat.

Pewarta: Dyah Dwi Astuti
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019