London (ANTARA) - Peringatan HUT Ke-74 Kemerdekaan RI di Stockholm, Swedia berhasil memompa semangat persatuan dengan dilantunkan Lagu Indonesia Raya yang dinyanyikan dengan penuh semangat oleh para peserta upacara bendera HUT Kemerdekaan RI yang diadakan di Wisma Duta RI, Lidingo, Sabtu pagi pukul 09.00 waktu setempat.

Ratusan WNI yang berdomisili di Stockholm dan sekitarnya mengikuti upacara bendera memperingati HUT Ke-74 Kemerdekaan RI, demikian Sekretaris Ketiga KBRI Stockholm Fajar Primananda kepada Antara London, Sabtu.

Ratusan WNI terlihat memadati tempat upacara. Di antara para WNI, terdapat sejumlah sesepuh dan WNI yang tinggal lebih dari 30 tahun di Swedia.

Raut wajah kegembiraan dan kebanggaan ketika Indonesia Raya berkumandang, tercermin dari wajah peserta upacara. Tidak sedikit yang terharu dan bahkan menitikkan air mata ketika bendera merah putih dikibarkan.

Dubes RI di Swedia Bagas Hapsoro yang bertindak selaku pembina upacara dalam amanatnya mengatakan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat Indonesia bisa melompat dan mendahului bangsa lain. "Kita butuh terobosan jalan pintas yang cerdik mudah dan cepat," ujarnya pula.

Dubes Bagas mengatakan Indonesia membutuhkan SDM unggul yang berhati Indonesia, berideologi Pancasila, unggul, toleran, berakhlak mulia yang mau terus belajar, bekerja keras, dan berdedikasi tinggi.

Selesai upacara, seluruh peserta bersiap melangsungkan pesta rakyat tahun ini dimeriahkan oleh banyak penampil di antaranya Tari Piring, Tari Ondel-Ondel, Tari Topeng Kipas Betawi, dan Tari Nandak Ganjen oleh Bagus Föreningen (Swedish Indonesia Bagus Organization), Tari Kuda Lumping oleh Juju Ekberg, dan Tari Saman oleh pelajar yang tergabung dalam PPI Swedia, juga penampilan musik akustik dan band, dengan Dubes Bagas turut menampilkan kemahiran bermain keyboard.
Baca juga: Kuliner nusantara menarik minat warga Swedia

Keceriaan makin memuncak ketika dilakukan perlombaan bagi anak-anak dan dewasa. Salah satunya adalah lomba oper tepung bagi dewasa, dengan setiap tim yang terdiri dari lima orang mengoper tepung ke rekan satu tim di belakangnya hanya dengan tangan. Riuh rendah suara suporter dan para penonton, semakin menambah keriaan suasana.

Tidak hanya pertunjukan di panggung gembira, masyarakat yang datang juga dimanjakan dengan bazar penjualan makanan khas Indonesia. Dapat ditemukan berbagai makanan, seperti sate ayam, bakso, bakmi hingga gorengan, panada, dan jajanan pasar.

Banyak masyarakat yang hadir mengenakan pakaian tradisional daerah di Indonesia, seperti pasangan Fajar dan Laurina mengenakan busana khas Betawi. "Kapan lagi bisa jadi Abang-None untuk satu hari.", ujar Laurina. Total tercatat lebih dari 300 WNI yang menghadiri kegiatan pesta rakyat tersebut.

Peringatan HUT Kemerdekaan RI tahun ini dirasakan cukup spesial, karena tahun ini, tanggal 17 Agustus jatuh pada Sabtu, sehingga kegiatan upacara dan pesta rakyat dilangsungkan sekaligus pada hari yang sama. Antusiasme para WNI tercermin dari tumpah ruahnya kehadiran mereka di hari ini.

Pewarta: Zeynita Gibbons
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019