Jakarta (ANTARA) - Belva Devara, CEO Ruangguru, terkadang masih belum percaya platform belajar dalam jaringan (online) yang digagasnya lima tahun lalu kini digunakan jutaan siswa di Indonesia.

"Semakin saya bergelut di Ruangguru, semakin saya jatuh cinta dengan isu-isu pendidikan dan teknologi," kata Belva, melalui surat elektronik kepada Antara, Sabtu.

Belva memandang pendidikan sebagai sebuah tiket bagi seorang anak untuk naik kelas sosial dan pendidikan bukan hak eksklusif.

Belva tidak menyangka platform Ruangguru, yang bermula dari mimpi, berkembang pesat seperti sekarang. Dia meyakini adopsi teknologi akan sangat berguna bagi pendidikan di Indonesia.

Kesulitan, seperti yang dialami Adamas Belva Syah Devara dan sahabatnya Iman Usman lah yang lantas melahirkan inovasi untuk menciptakan sebuah solusi dalam bidang pendidikan.

Sebelum terpikir soal Ruangguru, Belva dan Iman kesulitan mencari guru privat yang sesuai dengan kebutuhan mereka dan dapat belajar secara online.

Keterbatasan dan kesulitan guru privat membuat dua sahabat itu tersadar bahwa pasar guru online saat itu tidak efisien dan belum teratur.

Baca juga: 10 startup teratas Indonesia: Ruangguru

Belva dan Iman juga memperhatikan isu pendidikan di Indonesia yaitu bahwa tidak semua siswa memiliki akses ke sekolah dan guru yang berkualitas.

Belva, yang pernah merasakan pendidikan di Standford University dan Harvard University, menyadari tidak semua orang mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengakses pendidikan.

"Kami temukan problem itu di berbagai daerah sehingga membuat kami berpikir bagaimana caranya bisa meratakan akses pendidikan," katanya.

Ketika menggagas Ruangguru, Belva berharap para siswa di Indonesia dapat mengakses konten pendidikan yang berkualitas di mana pun mereka berada. Akses itu juga terlepas dari status ekonomi siswa.

"Sejak itu, misi saya selalu sama. Bagaimana caranya teknologi bisa dimanfaatkan untuk memajukan bidang pendidikan dan ‘memaksa’ perubahan adopsi teknologi itu terjadi untuk kebaikan pendidikan di Indonesia. Kalau nggak ada teknologi, nggak ada revolusi pendidikan," kata pria berusia 29 tahun itu.

Ruangguru berkembang
Namun, Belva mengaku tidak mudah membesarkan perusahaan rintisan yang berdiri sejak 2014 itu hingga, menurut data terbaru Ruangguru, memiliki 15 juta pengguna terdaftar.

Jatuh-bangun pada masa awal Ruangguru terus disikapi secara objektif oleh Belva dan Iman. Belva tidak mau berlarut-larut berputus asa ketika menghadapi kegagalan.

Baca juga: Berprestasi di Amerika, Iqbaal "Dilan" ditunjuk jadi duta Ruangguru

"Saya terbiasa untuk selalu melihat masalah secara objektif. Dari situ, saya urai. Saya buat rencana dan saya akan mulai mengejar lalu mengerjakan rencana saya, satu per satu," katanya.

Strategi Belva dan Iman pun mulai kelihatan. Selain menjadi salah satu platform pendidikan online terpopuler di Indonesia, Ruangguru digadang-gadang akan menjadi the next unicorn atau perusahaan rintisan yang berpeluang menyandang status unicorn pada masa waktu mendatang.

Di samping memiliki jutaan pengguna, Ruangguru memberikan akses kepada lebih dari 300.000 guru privat, dengan berbagai konten belajar mulai dari video animasi sampai infografis untuk membantu para siswa memahami materi pelajaran.

Ruangguru juga dilirik pemerintah untuk membantu mengurus pendidikan, mereka bekerja sama dengan 32 pemerintah provinsi dan lebih dari 326 pemerintah kota dan kabupaten se-Indonesia.

Kepopuleran Ruangguru di kalangan pelajar juga di-imbangi dengan siasat pemasaran yang menggandeng pesohor-pesohor muda Tanah Air yang peduli pendidikan, mulai dari aktor dan penyanyi Iqbaal Ramadhan, YouTuber Gita Savitri, hingga pemain gim profesional Jess No Limit.

Bimbingan belajar online dari Ruangguru pun terbuka untuk berbagai tingkatan sekolah, mulai dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah, atas bahkan bagi mereka yang sudah lulus sekolah dan ingin mengikuti tes masuk perguruan tinggi.

Lima tahun berjalan, Ruangguru terus berinovasi untuk menghadirkan sejumlah fitur agar belajar menjadi pengalaman yang menarik sekaligus lebih efektif bagi para siswa.

Baca juga: Kementerian Perindustrian gandeng Ruangguru genjot kapasitas SDM

Ruangguru bahkan mengembangkan fitur Smart Recommendation untuk mendeteksi kelemahan siswa dan memberikan rekomendasi materi belajar yang dibutuhkan.

Ruangguru juga menggunakan gim digital untuk belajar dalam fitur Adventure. Pengguna membuat avatar dan berlomba mengumpulkan poin dari setiap aktivitas yang mereka jalani di aplikasi belajar online itu. Poin yang terkumpul dapat ditukar dengan sejumlah item di dalam aplikasi.

Ruangguru juga menambah fitur untuk belajar bersama dalam Social Learning. Para pengguna dapat berinteraksi dan berdiskusi soal pelajaran sekolah dengan pengguna lainnya.

Platform Ruangguru pun tidak melulu tentang soal-soal latihan pelajaran. Mereka juga mengembangkan blog berisi artikel untuk memotivasi siswa untuk menggapai cita-cita sampai membedah prospek karier dari jurusan kuliah.

Belva yakin platform belajar online yang dirintisnya itu merupakan usahanya untuk turut membangun negeri melalui sektor pendidikan dan teknologi.

"Merintis Ruangguru merupakan kontribusi saya dan Iman untuk membuka dan meluaskan akses agar semua anak-anak Indonesia bisa mendapatkan pendidikan yang berkualitas, bersama-sama memajukan, dan membangun negara yang kita cintai ini," kata Belva.

Baca juga: PDIP dorong pembelajaran digital untuk pemerataan pendidikan ala "ruangguru"

Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2019