Keberadaan BIY ini harus menjadi peluang besar bagi iklim investasi di Bantul salah satunya UMKM
Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta bersama PT Angkasa Pura I melakukan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU terkait Pengembangan Potensi dan Sumber Daya Daerah Bantul menyusul beroperasinya Bandara Internasional Yogyakarta (BIY) di Kulon Progo.

Penandatangan MoU tersebut dilakukan oleh Bupati Suharsono mewakili Pemkab Bantul dan General Manajer (GM) Angkasa Pura I Agus Pandu Purnama mewakili badan usaha milik negara (BUMN) tersebut yang kemudian dilanjutkan dengan workshop kerja sama di salah satu hotel di Bantul, Senin.

Bupati Suharsono mengatakan, memberikan apresiasi kepada Angkasa Pura I yang mempunyai komitmen menjadikan Bandara Internasional Yogyakarta sebagai salah satu faktor untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, mengembangkan dan membangun promosi potensi besar sumber daya daerah Bantul agar lebih maju.

"Keberadaan BIY ini harus menjadi peluang besar bagi iklim investasi di Bantul salah satunya UMKM, untuk saya berharap dengan MoU ini nantinya akan dapat membukakan pasar baru serta memperluas jangkauan pemasaran bagi pelaku UMKM di Bantul," katanya.

GM Angkasa Pura I Agus Pandu Purnama mengatakan, memberikan apresiasi kepada Pemkab Bantul yang sudah segera memanfaatkan potensi yang sedang dibangun tersebut, apalagi sejak 6 Mei lalu bandara beroperasi sampai sekarang sudah ada sebanyak 14 pesawat berbagai rute di BIY.

"Perlu diketahui, dari seluruh kabupaten/kota yang ada di Yogyakarta, baru Kabupaten Bantul-lah yang sudah menandatangani MoU dengan Angkasa Pura I, bahkan kami kemarin sempat dipanggil Sekda (Sekretaris Daerah) Daerah Istimewa Yogyakarta atau DIY, itu kok Bantul sudah ada MoU, padahal DIY belum," katanya.

DIY sedang merancang ada MoU sebagai payungnya untuk kerja sama ini, namun sampai sekarang belum terlaksana, tapi Bantul hari ini sudah terlaksana, karena itu perlu diapresiasi, karena Sleman kemudian Gunung Kidul bahkan kota (Yogyakarta) pun belum ada yang mengajukan kerja sama," katanya.

Dia mengatakan, apa yang disampaikan Bupati tentang potensi adanya bandara ini memang benar, bahkan dia menyebut potensi luar biasa sebab bandara baru ini mempunyai kapasitas hingga 20 juta penumpang per tahun, sehingga harus segera ditangkap peluang itu.

"Perlu diketahui bahwa bandara BIY ini adalah bandara terbesar milik Angkasa Pura I, bandara di Bali saja panjangnya hanya 3.000 meter, tetapi di sini (BIY) sepanjang 3.250 meter dan nanti akan dikembangkan menjadi 3.600 meter," katanya.

Baca juga: Jokowi berharap penerbangan internasional manfaatkan BIY
Baca juga: Kemenhub lelang pembangunan jalur kereta bandara BIY pada Oktober

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019