Belum ada update. Korban masih dioperasi," kata AKBP Hery
Jakarta (ANTARA) - Polisi hingga Kamis siang belum menemukan titik terang penyebab luka yang dialami seorang pegawai Transjakarta berinisial PR usai ditemukan bersimbah darah di perlintasan kereta kawasan Gunung Antang, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (18/9).
 
"Belum ada update. Korban masih dioperasi," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Hery Purnomo, di Jakarta.
 
Menurut Hery, polisi hingga saat ini masih menduga PR melakukan percobaan bunuh diri berdasarkan petunjuk yang ditemukan di sekitar tempat kejadian perkara (TKP).

Baca juga: Pria diduga bunuh diri di Jatinegara kolektor tiket Transjakarta
 
Petunjuk yang dimaksud berupa sayatan benda tajam di sekitar pergelangan tangan kiri korban serta pisau cutter di samping lengan kiri korban.
 
Hery mengatakan polisi masih kesulitan menjalin komunikasi dengan PR sebab yang bersangkutan dalam perawatan intensif tim medis Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat.
 
"Korban belum bisa ditanya," katanya.

Baca juga: Pria berseragam TransJakarta coba bunuh diri di Jatinegara
 
Secara terpisah Kanit Reskrim Polsek Jatinegara Iptu Sagala mengatakan, polisi belum memperoleh indikasi kasus yang menimpa pegawai bagian kolektor tiket Transjakarta itu mengarah pada tindakan kriminal yang melibatkan orang lain sebagai pelaku aksi kejahatan.
 
"Belum ada tindakan ke sana. Tidak ada tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban," kata Sagala saat ditanya tentang kemungkinan adanya tindak kejahatan kriminal yang menimpa PR.

Baca juga: Polisi panggil Transjakarta konfirmasi pria diduga bunuh diri
 
Kepala Divisi Corporate Secretary dan Humas Transjakarta, Nadia Diposanjoyo, mengatakan, pihaknya masih fokus mengupayakan dan mendoakan kesembuhan PR.
 
"Perusahaan akan menanggung segala biaya yang timbul untuk keperluan pengobatan dan healing post trauma," katanya.
 
Pihak Transjakarta masih menunggu konfirmasi akhir pihak kepolisian terkait kejadian itu

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019