Pontianak (ANTARA) - Stasiun Meteorologi Kelas I Supadio-Pontianak, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, hotspot atau titik panas di sejumlah daerah di Kalimantan Barat mulai menurun drastis.

Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Supadio-Pontianak Erika Mardiyanti dalam siaran persnya di Pontianak, Senin, menyatakan, terjadi penurunan yang drastis pada jumlah titik panas di Kalbar yang dipantau melalui hasil pengolahan data citra satelit Lapan mulai 22 September 2019 pukul 07.00 WIB hingga 23 September 2019 pukul 07.00 WIB, yakni sebanyak 66 titik panas, dari sebelumnya, Minggu (22/9) terpantau sebanyak 443 titik panas.

"Hanya di Kabupaten Ketapang dan Sintang jumlah titik panasnya yang masih tinggi, yakni masing-masing 30 titik panas dan 17 titik panas," ujarnya.

Baca juga: Pemprov Kalbar: terdata 101 hotspot dilahan korporasi

Baca juga: BPBD: Kota Pontianak diselimuti asap kiriman


Sementara, di kabupaten/kota lainnya juga terjadi penurunan, yakni Kabupaten Kayong Utara sebanyak delapan titik panas; Mempawah, Melawi masing-masing tiga titik panas; Sanggau dan Kapuas Hulu masing-masing dua titik panas, Sekadau satu titik panas.

"Sementara untuk Kabupaten Sambas, Bengkayang, Landak, Kubu Raya, Kota Pontianak dan Singkawang tidak ditemukan titik panas," ujarnya.

Dari pantauan di lapangan, sejumlah kawasan di Kota Pontianak mulai tadi malam hingga saat ini diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, sehingga kabut asap sedikit berkurang.

Data BMKG Supadio Pontianak memprakirakan hujan mulai turun 20 September 2019 di wilayah Kalimantan Barat bagian utara termasuk Sambas, Singkawang, Bengkayang, Landak, Sanggau, Sekadau, Sintang, dan Kapuas Hulu.

Kemudian, pada 21 hingga 26 September 2019 diprakirakan hujan akan turun di hampir seluruh wilayah Kalbar dengan intensitas sedang hingga lebat. Selain itu tentunya juga mewaspadai potensi cuaca ekstrem seperti angin kencang puting beliung, hujan lebat, hujan es, dan petir mulai 20 sampai 26 September 2019.

Sementara itu, Pemkot Pontianak melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota setempat sempat meliburkan aktivitas belajar dan mengajar mulai dari tingkat PAUD, TK hingga SMA/sederajat di kota itu dampak kabut asap semakin tebal, yang mulai Senin hari ini (23/9) mulai aktif kembali.

Baca juga: BMKG Supadio: terpantau 949 titik panas di Kalbar

Pewarta: Andilala
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019