“Saya sangat optimistis apalagi melihat respon positif dari masyarakat. Sampai saat ini kami baru mendapatkan dukungan satu voter,” ujar Arif kepada Antara di Jakarta, Selasa.
Rasa optimisme Arif bertambah karena dia bersama pasangannya yang menjadi bakal calon wakil ketua umum PSSI Doni ‘Jalu’ Setiabudi merasa memiliki pengalaman dalam mengelola industri sepak bola lebih dari lima tahun.
Berdasarkan laman linkedin.com, Nine Sport Inc sendiri berdiri sejak tahun 2006 dan bergerak di penyelenggara acara serta pemasaran olahraga termasuk sepak bola. Mereka pernah membawa klub-klub besar Eropa seperti Liverpool, Chelsea dan AS Roma untuk bertanding di Indonesia.
Baca juga: Dua CEO calonkan diri jadi ketua umum-wakil ketua umum PSSI
Sementara Doni Setiabudi menggelar Bandung Premier League mulai tahun 2018. Liga amatir ini sempat ramai diberitakan karena menggunakan teknologi semacam video bantu wasit (VAR).
“Kami mempunyai program-program komprehensif untuk terus meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia menjadi lebih baik lagi,” kata Arif.
Terkait dukungan dari pemilik suara yang sejauh ini hanya satu, Arif mengaku tetap tenang.
Sebab, fokusnya saat ini adalah lolos sebagai calon ketua umum. Setelah itu, barulah melakukan kampanye untuk menggaet para voter.
“Kami juga akan menyiapkan materi untuk debat terbuka,” tutur dia.
Sampai Senin (30/9), Arif Wicaksono menjadi salah satu bakal calon ketua umum PSSI periode 2019-2023 bersama dua nama lain yaitu Rahim Soekasah, CEO klub Liga Australia Brisbane Roar, dan Komisaris Jenderal Polisi Mochamad Iriawan. Pendaftaran sendiri masih dibuka sampai 3 Oktober 2019.
Baca juga: Rahim Soekasah: PSSI harus bergandengan erat dengan pemerintah
Untuk menjadi calon tetap yang diumumkan pada 23 Oktober 2019, mereka harus melengkapi syarat yang telah ditetapkan.
Periode kampanye semua calon anggota Komite Eksekutif PSSI, termasuk ketua umum, digelar pada 24-31 Oktober 2019.
Ada pun kongres pemilihan 15 anggota komite eksekutif (Exco) PSSI termasuk ketua umum akan berlangsung pada 2 November 2019.
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2019
