Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa harus terus disosialisasikan dalam segala bentuk baik nilai-nilai yang terkandung di dalamnya agar mampu diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertahanan (Menhan) Jenderal TNI Purn Ryamizard Ryacudu mengajak komponen bangsa untuk menggelorakan semangat persatuan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika dan menjaga nilai-nilai Pancasila.

Menhan pada Acara Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan Lintas Tokoh Agama dan Adat dengan tema "Jaga Bhinneka Tunggal Ika, Siap Bela Negara", di Jakarta, Rabu, menyatakan Indonesia sebagai negara kepulauan yang kaya dengan keanekaragaman adat, budaya, tradisi serta agama yang telah dipersatukan dengan pengamalan nilai-nilai Pancasila dan semangat persatuan dan kesatuan bangsa akan tetap terus digelorakan, dijaga, dan dilestarikan melalui berbagai upaya dan sarana menuju Indonesia yang lebih maju, Indonesia yang sejahtera dan sentosa.
Baca juga: Menhan sebut kompetisi geopolitik dan geoekonomi ancam instabilitas

Karena itu, kata Ryamizard, Pancasila sebagai alat pemersatu bangsa harus terus disosialisasikan dalam segala bentuk baik nilai-nilai yang terkandung di dalamnya agar mampu diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari dengan segala perkembangan dan dinamika komunikasi dalam masyarakat.

"Saya minta ke ormas, kalau nggak suka Pancasila jangan di sini (Indonesia). Jangan ribut-ribut melulu. Capek. Kalau ideologi negara diubah, maka Pancasila sebagai perekat bangsa akan lepas dan negara ini akan bubar," kata mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) ini pula.

Acara Silaturahmi dan Dialog Kebangsaan yang diselenggarakan oleh Forum Rekat (Rekonsiliasi Masyarakat) Indonesia itu, selain menggelorakan semangat persatuan dan kesatuan juga menggelorakan nilai-nilai Pancasila serta membangun kembali semangat Sumpah Pemuda.

Kehadiran Menteri Pertahanan dalam acara tersebut diharapkan mampu menjadi pelopor dan penggerak seluruh elemen masyarakat dalam menguatkan semangat persatuan dan kesatuan bangsa dengan meminimalkan dan memperkecil rasa perbedaan di antara anak bangsa baik dalam hal agama, suku maupun adat istiadat.
Baca juga: Menhan sebut Indo-Pasifik sebagai sentra perebutan pengaruh ideologis

Menhan pun mengajak seluruh elemen bangsa untuk merapatkan barisan dan memperkuat persatuan dalam berkompetisi dengan bangsa-bangsa lain di dunia, sehingga bangsa Indonesia tetap maju dan tetap ada sepanjang zaman.

"Perkecil perbedaan dan perbesar persamaan. Kita semua bersaudara satu bangsa, satu tanah air, satu negara dan satu tujuan," kata Ryamizard.

Pancasila sebagai alat pemersatu hendaknya dijadikan etos bangsa dan media untuk merajut kembali persatuan bangsa, mengeratkan hubungan antaragama dan antar etnis di tengah gencarnya pengaruh budaya dari luar yang tidak sesuai dengan ideologi bangsa.
Baca juga: Menhan tegaskan pasukan TNI-Polri tidak akan ditarik dari Papua

Karena itu, meski Indonesia memiliki keragaman etnik, agama, dan keyakinan, budaya dan tradisi serta bahasa, tetaplah "Satu Nusa, Satu Bangsa dan Satu Bahasa Indonesia" dalam bingkai NKRI yang kokoh.

Selain itu, Pancasila sebagai sebuah ideologi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bagi bangsa Indonesia, semestinya harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga menjadi landasan nilai dan prinsip yang terus mengalir bagi setiap generasi penerus bangsa.

Hadir dalam acara itu, antara lain, Muzakir Manaf, Lenis Kogoya, dan Ramses Wally.
 

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019