Jakarta (ANTARA) - Sejumlah mahasiswa yang melakukan unjuk rasa di kawasan Patung Arjunawiwaha atau Patung Kuda, Jakarta Pusat, Rabu petang, membubarkan diri dengan doa bersama.

“Untuk menutup aksi kita hari ini. Kita akan berdoa. Ucapkan doa kita untuk negara kita untuk saudara kita di Kendari,” ujar seorang orator dari atas mobil pengeras suara.

Perwakilan mahasiswa itu juga mengatakan bahwa unjuk rasa tersebut bukan yang terakhir kali.

“Kita berdikari menegaskan semua pihak di negara ini bahwa negara kita sedang tidak baik-baik saja, bahwa banyak persoalan yang perlu ditinjau ulang,” kata dia.

Baca juga: 1.200 personel gabungan amankan Istana Presiden antisipasi demo buruh
Baca juga: Puluhan mahasiswa tiba di kawasan Patung Kuda


Mahasiswa yang melakukan aksi ini tergabung dalam aliansi Cipayung Plus, di antaranya Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) dan Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI).

Massa aksi mulai berkumpul sekitar pukul 13.40 WIB, berangsur-angsur meninggalkan pada pukul 18.00 WIB.

Aksi tersebut dilakukan untuk menyampaikan sejumlah kritikan, termasuk cara pemerintah yang dinilai lambat dalam menangani kebakaran hutan dan lahan.

Selain itu, aksi tersebut juga menyuarakan persoalan di Papua, meminta pemerintah untuk meninjau kembali RKUHP, menagih janji presiden untuk menyelesaikan kasus korupsi serta mendesak KPK menyelesaikan kasus mega proyek.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2019