Jakarta (ANTARA News) - Proses rekrutmen calon taruna Akademi Kepolisian (Akpol) di Polda Metro Jaya meraih ISO 9000 sebab dinilai berhasil menyelenggarakan seleksi secara transparan. Penyerahan ISO itu dilaksanakan usai acara sidang penetapan kelulusan calon taruna di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Kamis. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ketut Untung Yoga Ana mengatakan, proses penerimaan taruna Akpol yang dilaksanakan selama dua tahun terakhir di Polda Metro Jaya ternyata mendapatkan perhatian dari salah satu lembaga di Perancis. "Tahun ini, kita menerima ISO 9000 sebagai bukti bahwa proses rekrutmen calon taruna telah berlangsung secara profesional," ujarnya. Proses yang sangat terbuka itu membuat para peserta dan para orang tua dapat menerima ketidaklulusan dengan terbuka kendati tetap menyisakan kesedihan. Sebelum dinyatakan lulus sebagai calon taruna, panitia terlebih dahulu mengundang panitia pengawas eksternal seleksi antara lain dari Universitas Indonesia, Universitas Negeri Jakarta, LSM, Komisi Kepolisian Nasional dan Ikatan Dokter Indonesia. Panitia, pengawas eksternal, calon taruna, orang tua dan masyarakat umum dapat melihat proses penentuan kelulusan dengan menggunakan lima layar lebar di gedung pertemuan Polda Metro Jaya. Panitia mempersilahkan semua pihak untuk mengajukan keluhan dan keberatan dalam setiap tahapan penghitungan nilai namun hingga tahap terakhir tidak ada satu pun keberatan . Nilai tes yang dijumlah secara bersama-sama dan disaksikan untuk umum itu adalah kesehatan dengan bobot 25 persen, jasmani dengan bobot 10 persen, psikologi 25 persen dan akademik 40 persen. Jika ada nilai yang sama maka peringkat akan ditentukan dengan nilai akademik yang tertinggi. Usai nilai terjumlah, panitia segera membuat daftar urutan nilai tertinggi hingga terendah. Hasilnya adalah, sebanyak 30 orang dengan nilai tertinggi diterima sebagai calon taruna dan akan mengikuti tes di tingkat nasional di kampus Akpol Semarang. Di kelompok putri, panitia meloloskan lima calon taruna dengan nilai tertinggi.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008