Jakarta (ANTARA) - Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) mendukung pembangunan sektor pertanian dalam lima tahun ke depan di bawah kepimpinan Syahrul Yasin Limpo yang dilantik Presiden Joko Widodo di Istana Negara pada Rabu, (23/10) sebagai Menteri Pertanian dalam Kabinet Indonesia Maju.

Wakil Ketua Forwatan Bidang Eksternal, Qayuum Amri di Jakarta, Kamis mengatakan, Forwatan mendukung visi misi Presiden Jokowi di sektor pertanian dan perkebunan untuk mewujudkan ketahanan pangan bagi rakyat Indonesia.

"Kami (Forwatan) mendukung penuh program pangan pemerintah Jokowi yang akan dijalankan Menteri Pertanian. Forwatan mewadahi 45 jurnalis di sektor pertanian yang siap menjadi mitra kerja Menteri Pertanian baru," ujar Qayuum.

Baca juga: Syahrul Yasin Limpo diharapkan bisa tingkatkan kesejahteraan petani

Syahrul Yasin Limpo yang juga mantan Gubernur Sulawesi Selatan selama dua periode itu menggantikan Amran Sulaiman, Menteri Pertanian dalam Kabinet Kerja Jilid I periode 2014-2019.

Sementara itu Ketua Forwatan Yuwono Ibnu Nugraha menyayangkan belum dilakukannya serah terima jabatan (sertijab) antara Menteri Pertanian periode 2014-2019 Amran Sulaiman kepada Mentan periode 2019-2024 Syahrul Yasin Limpo.

Seusai pelantikan anggota Kabinet Indonesia Baru oleh Presiden Jokowi pada Rabu lalu, sejumlah menteri langsung melakukan sertijab di Kementerian masing-masing seperti Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Perdagangan, Menteri Koperasi dan UKM serta Menteri Perindustrian.

Baca juga: Jadi Mentan, Syahrul Limpo janji seragamkan data pangan

Sementara itu seusai pelantikannya sebagai Menteri Pertanian, Syarul Yasin Limpo langsung mendatangi kantor Kementerian Pertanian dan hanya diterima sejumlah pejabat eselon satu dan staf Kementerian Pertanian (Kementan).

Yuwono menyatakan ketidakhadiran Amran Sulaiman, Menteri Pertanian RI periode 2014-2019 untuk menyambut Syahrul Yasin Limpo yang telah ditetapkan sebagai Menteri Pertanian RI 2019-2024 oleh Presiden Joko Widodo patut disayangkan.

Hal itu, berdampak serah terima jabatan (sertijab) Amran Sulaiman kepada Syahrul Yasin Limpo Menteri Pertanian, diundur menjadi Jumat 25 Oktober 2019.

"Idealnya menteri baru langsung disambut oleh menteri yang lama. Tetapi, absennya Amran Sulaiman akan memperlambat kerja Menteri Pertanian yang baru," ujar Yuwono

Yuwono mengatakan Kabinet Indonesia Maju dituntut kerja cepat untuk menjalankan visi misi Presiden Joko Widodo, oleh karena itu jangan sampai kerja Mentan Syahrul dihambat oleh mantan menteri.

Dengan mempercepat sertijab, menurut dia, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo lebih mudah konsolidasi dan memperkuat rencana kerjanya kepada jajaran pejabat Kementan.

Sebelumnya, Mentan Syahrul Yasin Limpo mengajak semua pihak bekerjasama untuk lebih fokus dan maksimal mewujudkan ketahanan pangan.

"Kesuksesan swasembada pangan nantinya bukan dari saya sebagai Menteri Pertanian. Namun dukungan yang datang dari bawah lalu berakumulasi ke atas. Kita harus bekerjasama untuk menyediakan pangan bagi 367 juta penduduk Indonesia," ujarnya.

Pewarta: Subagyo
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019