Jakarta (ANTARA) - Situasi arus lalu lintas di Jalan Raya Saharjo menuju Terminal Manggarai telah normal dilalui oleh kendaraan dua arah pascatawuran warga yang pecah pada Selasa malam.

Lalu lintas kendaraan bermotor ini kembali normal beberapa menit setelah tawuran berhasil dibubarkan oleh aparat dengan menggunakan gas air mata sekitar pukul 20.10 WIB.

Kendaraan dari arah Matraman menuju Terminal Manggarai bisa melintasi jalan kolong rel Stasiun Manggarai yang sempat terjadi tawuran.

Begitu juga untuk kendaraan dari arah Jalan Sultan Agung menuju Matraman juga sudah normal dilalui kendaraan.

"Tadi sempat tertutup karena ada tawuran pengendara enggak berani melintas," kata Isnu, Ketua RW 05, Manggarai.

Tawuran antara warga Menteng Trenggulun dan Tebet ini kembali pecah di atas rel Stasiun Manggarai sekitar pukul 18.30 WIB saat waktu Shalat Maghrib berlangsung.

Diduga pecahnya tawuran karena ada saling ejek antara warga melalui media sosial. Tawuran dimulai dengan saling lempar petasan.

Petugas memberlakukan SOP penanganan tawuran dengan melepaskan gas air mata untuk membubarkan massa.

Sekitar pukul 20.00 WIB massa dapat dikendalikan dan tawuran berhasil dibubarkan. Peristiwa tawuran kali ini menyebabkan satu anggota Reserse dari Polres Metro Jakarta Selatan terluka kena benda tajam.

Sementara itu, di lokasi tawuran aroma gas air mata masih terasa walau tidak terlalu menyengat.

Usai pengamanan tawuran anggota tiga pilar, yakni TNI, Polri, dan Pemda berkumpul melakukan dialog yang dipimpin Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Bastoni Purnama, diikuti Kapolsek Tebet, Kapolsek Menteng, Camat Tebet, sejumlah lurah dan perwakilan warga.

Dialog berlangsung di posko pengamanan tak jauh dari terowongan Manggarai.

Baca juga: Tawuran Manggarai diduga akibat provokasi di media sosial

Baca juga: Ketua RW sebut tawuran Manggarai sudah berhenti situasi tenang kembali

Baca juga: Tawuran warga kembali pecah di Kawasan Manggarai

Baca juga: Tawuran Manggarai, kereta lin

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019