Jambi (ANTARA News) - Nasabah Bank BNI di Jambi, Junitha Saragih Munte, korban penipuan di Anjungan Tunai Mandiri (ATM) diduga jaringan pelakunya memanfaatkan ATM rusak. "Uang saya lenyap hanya sekejap senilai Rp4 juta, karena ketika kartu ATM saya nyangkut langsung menghubungi petugas BNI sesuai nomor yang di stikers logo BNI dan memberi tahu nomor PIN saya," katanya di Jambi, Rabu. Ia mengakui, kejadian itu berlangsung di ATM Hotel Novotel Jambi pada Selasa (2/9) sekitar pukul 10:00 WIB. Informasi gangguan ATM BNI yang ia hubungi dengan nomor 0741 7145734. Petugas Bank BNI mengangkat telepon itu mengaku Antony. "Saya meminta untuk memblokir nomor rekening saya, lalu Antony meminta nomor rekening, identitas, dan nomor PIN ATM BNI. Awalnya saya ragu memberikan nomor pin itu. Namun karena ada stikers pemberitahuan itu, saya yakin saja," ujarnya. Namun ketika ia menuju bank BNI untuk memblokir rekening secepatnya, saldo buku tabungannya sudah ditarik Rp4 juta, atau tersisa Rp1.600.000. Penipuan di ATM BNI rusak marak di Jambi kurang diperhatikan pihak BNI Cabang Jambi. Tak ada perhatian BNI Petugas Bank BNI Cabang Jambi, Sulaeman ketika dikonfirmasi, mengatakan, pihaknya tidak bisa berbuat atas kasus itu. Ia menjelaskan, penipuan dengan modus kerusakan ATM BNI itu biasanya uangnya ditarik dari ATM bank lain yang ada di sekitar ATM BNI komplek Novotel itu. "Kalau pelaku melakukan transfer antar bank, masih bisa dicegah, namun pelaku mengambil dengan uang tunai. Kemungkinan besar pelaku mendapatkan ATM korban," katanya. Korban Junitha melaporkan kejadian tersebut ke Reskrim Polsekta Pasar Jambi. Menurut Kapolsekta Pasar Jambi, AKP Tunggul Sinatrio, penipuan di ATM BNI Novotel sudah sering terjadi. Bank BNI sebaiknya memberikan jaminan kenyamanan tabungan serta ATM kepada nasabahnya. "Pengawasan ATM BNI agak lemah sehingga mudah disusupi oleh pelaku kriminalitas perbankan. BNI harus menyikapi kasus ini. Karena korbannya makin banyak," katanya.(*)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008