Riyadh (ANTARA) - Seorang pria menikam tiga pengisi acara di sebuah pertunjukkan langsung di ibu kota Arab Saudi, demikian laporan stasiun TV pemerintah pada Senin.

Si pelaku berhasil diamankan dan korbannya dalam kondisi stabil.

Penikaman itu terjadi di Taman Raja Abdullah di pusat kota Riyadh, salah satu tempat yang menyelenggarakan festival hiburan selama dua bulan, yang menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk membuka masyarakat Arab Saudi sekaligus menghindari ketergantungan ekonominya dari sektor minyak.

Putra Mahkota Mohammed bin Salman melonggarkan sejumlah pembatasan sosial dan mempromosikan hiburan yang sebelumnya dilarang di kerajaan Muslim konservatif.

Upaya yang dilakukan Putra Mahkota Mohammed bin Salman tersebut berpotensi memicu reaksi dari para kritikus agama.

Kantor Berita SPA menggambarkan penyerang sebagai warga negara Yaman berusia 33 tahun.

Tidak jelas apa motif di balik serangan tersebut. Arab Saudi ikut campur dalam perang saudara di Yaman pada 2015 melawan kelompok al-Houthi dukungan Iran.

Baca juga: Koalisi pimpinan Saudi di Yaman serang ibu kota Sana'a

SPA menyebutkan dua pria dan seorang perempuan mengalami luka ringan dan kondisinya stabil setelah menerima perawatan medis.

Video yang diunggah oleh stasiun TV Al Ekhbariya menunjukkan seorang pria yang berpakaian biasa bergegas menghampiri kerumunan pengisi acara berkostum dan kemudian tersungkur saat orang lain mengejarnya.

Video dalam jaringan (daring/online) lainnya memperlihatkan adegan dari sudut berbeda, saat penyerang jatuh dari panggung dan para pengisi acara kabur ketakutan.

Situs Festival "Riyadh Season" menyebutkan pertunjukkan di taman Raja Abdullah menampilkan berbagai macam hiburan di antaranya pertunjukan dan musik langsung, instalasi seni ringan dan panjat tebing.

Sumber: Reuters

Baca juga: Arab Saudi luncurkan kompleks bioskop pertama di Riyadh
Baca juga: 35 tahun tanpa bioskop, Saudi mulai lagi putar film akhir pekan ini
Baca juga: Perempuan Saudi pertama kali langsung tonton pertandingan sepak bola

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2019