Timika (ANTARA News) - Jajaran Kepolisian Resort (Polres) Mimika, Papua, diminta semakin meningkatkan operasi Kamtibmas selama berlangsung puasa bulan suci Ramadhan sehingga saudara-saudara Muslim di Kabupaten Mimika dapat melaksanakan ibadah puasa dengan tenang dan khusuk hingga menggapai kemenangan pada puncak Idul Fitri 1429 H nanti. Hal itu disampaikan salah seorang tokoh pemuda Mimika, Wilhelmus R.Dekme,S.Sos di Timika, ibukota Kabupaten Mimika, Selasa menanggapi upaya jajaran Polres Mimika mengamankan ribuan petasan dalam rangka semakin meningkatkan operasi Kamtibmas di wilayah ini. "Selama sepekan ini, masyarakat Mimika dikejutkan dengan tindakan peledakan mortir oleh oknum atau kelompok orang yang tidak bertanggungjawab yang ingin mengail di air keruh. Hal ini sangat mengganggu ibadah puasa umat Islam karena itu kita harapkan polisi semakin meningkatkan operasi Kamtibmas," katanya. Menurut dia, peledakan mortir di wilayah operasional tambang PT Freeport Indonesia (PTFI) pada Kamis (11/9) dan Jumat (12/9) serta di dekat areal Bandara Internasional Moses Kilangin Timika pada Minggu (14/9) merupakan upaya pihak tertentu untuk mengacaukan Kamtibmas di Mimika dan meneror aktivitas PTFI. Teror seperti itu tidak mungkin dilakukan oleh warga masyarakat jelata yang tidak memahami dan memiliki bahan peledak seperti itu tetapi justeru dilakukan oknum atau kelompok tertentu yang memiliki kepandaian di bidang itu. Masyarakat sendiri setiap hari bergulat dengan kehidupannya yang masih dililit rantai kemiskinan, ketertinggalan dan kebodohan sehingga bagaimana mungkin mereka melakukan teror seperti itu. Masyarakat di kampung-kampung memasak makanan dengan menggunakan kayu bakar sebaliknya, mereka tidak mempunyai malahan tidak mengenal kompor gas atau kompor minyak tanah. Sementara di Tempat Kejadian Perkara (TKP)ditemukan kompor sebagai salah satu alat untuk meledakkan mortir. Dengan demikian, patut diduga, peledakan itu dilakukan oleh oknum atau kelompok yang hidupnya sudah cukup mapan ?berbeda dengan rakyat miskin di kampung - dan memiliki kemampuan intelektual yang memadai- berbeda dengan rakyat di kampung yang kurang malahan tidak mengenyam pendidikan. "Karena itu, kita harapkan polisi secara professional terus melakukan penyelidikan dan penyidikan hingga mengetahui pelaku terror tersebut. Dengan demikian, tercipta Kamtibmas di wilayah ini yang memungkinkan umat Muslim terus berpuasa selama bulan suci Ramadhan dan rakyat jelata pun merasa aman mencari nafkah hidup setiap hari," kata Wilhelmus yang adalah aktivis LSM Elsham Mimika itu. Jajaran Polres Mimika pada Senin (15/9) berhasil mengamankan 2.000 petasan dari sejumlah pedagang di Pasar Swadaya Timika. Kapolres AKBP GC Mansnembra melalui Kabagops Polres Mimika AKP Amazona Pelamonia SH SIK mengatakan petasan yang disita aparat kepolisian terdiri dari berbagai jenis. Petasan tersebut dapat menimbulkan percikan bunga api hingga berdampak pada terjadinya kebakaran atau menimbulkan kegaduhan yang dapat mengganggu ketenangan warga. "Razia petasan dalam rangka menciptakan suasana yang aman dan damai selama bulan puasa sekaligus sebagai antisipasi keamanan pasca kasus ledakan mortir di areal wilayah operasi PTFI," kata Pelamonia. Sementara itu menindaklanjuti Surat Edaran dan Instruksi Bupati Mimika No 4 Tahun 2008 tentang pembatasan penjualan minuman keras beralkohol (miras) dan waktu beroperasi tempat-tempat hiburan, Polres Mimika telah menginstruksikan pembatasan penjualan miras dan waktu operasi tempat hiburan seperti bar, diskotik, panti pijat dan tempat bilyard. Selama bulan puasa, penjualan miras dan waktu operasi tempat hiburan hanya berlangsung tiga jam sehari mulai pukul 21.00-24.00 WIT. "Khusus miras golongan C seperti mention house, vodka, saya minta ditutup total. Kalau ada yang melanggar, kami akan tindak tegas," kata Kapolres Mimika Godhelp C Mansnembra belum lama ini. Mansnembra mengakui sejumlah pengusaha miras di Timika hingga kini belum mengindahkan instruksi pembatasan penjualan miras. "Kita sudah mengimbau mereka untuk menutup penjualan miras pukul 24.00 WIT, namun dalam praktek ada yang menjual sampai pagi," tutur Mansnembra. Masih terkait dengan pengamanan selama bulan puasa, jajaran Polres Mimika sejak beberapa waktu lalu menggelar "operasi sikat" dengan target menyita senjata tajam (sajam) seperti parang, tombak, busur dan anak panah serta menuntaskan pencarian sejumlah tersangka yang terlibat dalam sejumlah kasus tindak pidana yang hingga kini masih buron.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008