jika dibangun rest area, yang diuntungkan hanyalah pengusaha besar sebab UMKM diprediksi tidak akan mampu untuk menyewa tempat.
Sleman (ANTARA) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X memastikan tidak akan ada rest area yang dibangun di jalan tol yang melewati wilayah DIY untuk menyelamatkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) setempat.

"Pelaku UMKM tidak mungkin bisa berjualan di rest area. Selama rest area itu merupakan bagian dari jalan tol," kata Sri Sultan seusai meresmikan JPO Ambaramarga di Sleman, Selasa.

Menurut dia, jika dibangun rest area, yang diuntungkan hanyalah pengusaha besar sebab UMKM diprediksi tidak akan mampu untuk menyewa tempat.

"Kami tidak setuju kalau seperti itu. Rencananya rest area akan diinvestasikan untuk pemerintah daerah di luar pemahaman tol," katanya.

Baca juga: Hindari spekulan, Kades Sleman diminta tak sebarkan data proyek tol

Ia mengatakan, meskipun tidak ada rest area di jalan tol, masih ada jalan yang bisa keluar atau masuk kembali ke jalan tol. Kebijakan itu sekaligus sebagai investasi pemda untuk kemajuan UMKM.

"Intinya kami tidak ingin seperti tempat lain. Begitu ada tol mati semua," katanya.

Sultan menegaskan, pihaknya ingin adanya tol bisa menjadi pengungkit untuk pertumbuhan ekonomi di Yogyakarta.

Pada triwulan ketiga 2019 ini, pertumbuhan  ekonomi di Yogyakarta mencapai 7,5 persen. Lebih tinggi dari tahun lalu yang disebutnya hanya mencapai 5,4 persen.

"Kami ingin mengambil kebijakan agar pertumbuhan ekonomi itu bisa dipertahankan pada  tahun mendatang," katanya.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Satker Pelaksanaan Jalan Bebas Hambatan (PJBH) Yogyakarta-Solo dan Yogyakarta-Bawen Wijayanto mengatakan tidak akan ada rest area di Yogyakarta.

"Rest area nanti berada di Klaten. Rest areanya tidak di tol," katanya.

Baca juga: Proyek Tol Yogyakarta-Solo telan investasi dalam negeri Rp25 triliun

Menurut dia, selama ini masih ada masyarakat yang salah persepsi. Rest area hanyalah tempat istirahat sementara. Bukan tempat istirahat yang paling nyaman dan kemudian di dalam rest area dibangun hotel.

"Ini tidak boleh. Contohnya saat mudik itu jika terlalu lama di rest area akan diminta pergi," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya mengapresiasi konsep yang diajukan Gubernur DIY.

"Dengan tidak adanya rest area, orang yang melewati Yogyakarta bisa keluar tol untuk belanja dan istirahat, sehingga yang dipercantik justru di luar tol dan bukan di dalam tol. Tidak akan ada rest area tapi ada on off dan itu menyatu di ring road," katanya.
Baca juga: Sultan resmikan JPO "Ambaramarga" Ambarukmo

 

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019