Jakarta (Antara/JACX) - Ratusan wartawan mengikuti pelatihan cek fakta serentak yang digelar Aliansi Jurnalis Independen (AJI) di 23 kota di seluruh Indonesia, Sabtu (23/11).

Ketua Umum AJI Abdul Manan mengatakan kegiatan yang didukung oleh Internews dan Google News Initiative itu digelar karena banyak dan cepatnya penyebaran informasi di era digital, terutama melalui media sosial. 

"Yang merisaukan, hoaks ini menyebar sangat mudah cepat di sosial media. Tidak sedikit publik yang serta merta mempercayainya," kata Abdul Manan di Jakarta, Sabtu.

AJI bekerja sama dengan media, termasuk Antara, komunitas jurnalis lokal dan Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) untuk menggelar pelatihan selama dua hari yang diikuti oleh sekitar 400 wartawan tersebut. 

Materi yang diberikan dalam pelatihan meliputi teknik mendeteksi informasi palsu, selain bagaimana berselancar di dunia digital yang sehat dan aman. 

"Salah satu tujuan praktis dari kegiatan ini adalah agar media dapat melakukan verifikasi sendiri terhadap informasi yang beredar di dunia digital, khususnya media sosial," kata Manan.

Kepala Desk Radar/Viral/JACX Antara Anton Santoso mengapresiasi kegiatan pelatihan yang diikuti 20 wartawan Antara itu.

"Sebagai media milik negara, Kantor Berita Antara punya tanggung jawab moral untuk mencegah penyebaran disinformasi dan meningkatkan literasi masyarakat," kata Anton.
 
Kegiatan training cek fakta serentak itu digelar serentak di Gorontalo (Gorontalo), Palu (Sulawesi Tengah), Mamuju (Sulawesi Barat), Bulukumba (Sulawesi Selatan), Jakarta (Jakarta), Surakarta (Jawa Tengah), Banjarbaru (Kalimantan Selatan), Pontianak (Kalimantan Barat).

Pelatihan juga digelar di Malang, Kediri (Jawa Timur), Bandung (Jawa Barat), Yogyakarta, Tanjungpinang), Banda Aceh (Aceh), Ambon (Maluku), Padang (Sumatera Barat), Kotamobagu (Sulawesi Utara), Bima, Mataram (Nusa Tenggara Barat), dan Denpasar (Bali).  

Cek fakta: AMSI dan AJI periksa fakta Pemilu dibantu Google dan Mafindo

Cek fakta: Mafindo : Cek fakta kunci pertama deteksi hoaks

Cek fakta: Lawan hoax, media siber luncurkan pengecek fakta


 

Pewarta: Arie Novarina
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2019