Jakarta (ANTARA) - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat atau PUPR Basuki Hadimuljono mengakui ruas tol Kunciran - Serpong yang diresmikan pada Jumat (6/12) pembangunannya sempat terhenti selama 10 tahun.

"Jadi pembangunan ruas tol Kunciran - Serpong ini menganggur selama 10 tahun, dan baru dimulai pembangunannya pada tahun 2017," ujar Menteri Basuki di Jakarta, Jumat.

Menteri PUPR itu mengatakan tender atau lelang ruas tol tersebut dilakukan pada tahun 2007, dan Perjanjian Pengikatan Jual Beli atau PPJB-nya pada tahun 2008.

"Jalan tol Kunciran - Serpong sepanjang 11,13 Km yang diresmikan pada sore hari ini, dibangun oleh PT Marga Trans Nusantara yang konstruksinya dimulai sejak tahun 2017," katanya.

Menurut Menteri PUPR, nilai investasi ruas tol tersebut sebesar Rp4 triliun dengan masa konsesi selama 35 tahun, di mana 60 persen investasi dibiayai oleh Jasa Marga dan 40 persen lainnya dibiayai oleh Grup Astra.

Ruas Tol Kunciran - Serpong berlokasi di Tangerang Selatan, Provinsi Banten dengan kecepatan rencana 100 Km per jam.

Jumlah lajur ruas tol tersebut sebanyak 2x3 lajur, lebar jalur 3,60 meter, memiliki satu buah simpang susun, dan dua persimpangan atau junction.

Jalan tol Kunciran - Serpong ini merupakan bagian dari struktur jaringan jalan bebas hambatan untuk menghubungkan kota-kota di pusat kegiatan metropolitan Jabodetabek, yang pembangunannya telah dilakukan secara bertahap sejak awal 1980-an.

Ruas tol tersebut juga merupakan salah satu dari enam ruas tol yang menjadi bagian dari proyek pembangunan jalan tol Jakarta Outer Ring Road II atau JORR II.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019