Ajang ini sangat efektif dalam mempromosikan produk dan budaya Indonesia
Shanghai (ANTARA) - Perancang busana Ferry Sunarto bersama salah satu usaha mikro, kecil, dan menengah dari Indonesia turut menyemarakkan "Takashimaya Art Space" di Shanghai, China.

Dalam ajang yang berlangsung pada 25 November-15 Desember 2019 itu, Ferry memboyong rancangannya berupa gaun siap pakai berbahan utama kain songket.

Sementara INDHE, salah satu UMKM binaan Bank Mandiri, dalam ajang yang digelar oleh Shanghai Art Collection Museum tersebut menyuguhkan berbagai kerajinan tangan berupa dompet dan tas wanita.

"Ajang ini sangat efektif dalam mempromosikan produk dan budaya Indonesia," kata Wandi Adriano dari Konsulat Jenderal RI di Shanghai kepada Antara di Shanghai, Rabu.

Tidak ketinggalan jajanan pasar, seperti klepon, martabak, putu, dan lemper turut disajikan di salah satu museum ternama di Shanghai itu.

Produk kerajinan seni khas Nusantara tersebut bersanding dengan produk-produk lain dari berbagai negara dalam ajang yang digelar di kota terkaya di daratan China itu.

Takashimaya Art Space makin semarak dengan penampilan kelompok musik angklung yang dibawakan oleh anggota Dharma Wanita Persatuan (DWP) KJRI Shanghai pada Sabtu (7/12) lalu.

Kelompok musik angklung tersebut memainkan tiga judul lagu, yakni Indonesia Pusaka, Yue Liang Dai Biao Wo de Xin, dan Moon River.

Tari Yapong menambah kemeriahan pergelaran yang juga ditujukan guna menarik minat warga kota metropolitan China tersebut berwisata ke Indonesia.
 

Pewarta: M. Irfan Ilmie
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2019