Pada Natal dan Tahun Baru ini akan terjadi lonjakan trafik kira-kira dua kali lipat dibandingkan hari normal
Salatiga (ANTARA) - PT Trans Marga Jateng (TMJ) memprediksikan kenaikan jumlah kendaraan pada momentum libur akhir tahun mencapai dua kali lipat dibandingkan hari normal.

"Pada Natal dan Tahun Baru ini akan terjadi lonjakan trafik kira-kira dua kali lipat dibandingkan hari normal. Prediksi kami akan ada sekitar 50.000 kendaraan yang melintas di ruas tol Semarang ke Solo setiap harinya," kata Direktur Utama PT Trans Marga Jateng David Wijayatno di Salatiga, Kamis.

Pihaknya memperkirakan untuk puncak arus mudik pada periode Natal dan Tahun Baru ini akan terjadi sekitar tanggal 21 Desember 2019. Sedangkan untuk arus baliknya pada tanggal 1 Januari 2020.

"Untuk arus balik prediksi kami akan ada sekitar 45.000 kendaraan yang melakukan perjalanan dari arah Solo ke arah Jakarta setiap harinya," katanya.

Baca juga: Ganjar Pranowo temui Jokowi bahas kesiapan tol

Terkait dengan prediksi kenaikan tersebut, pihaknya sudah melakukan berbagai persiapan, salah satunya dari sisi gerbang tol karena titik tersebut cukup krusial.

"Khususnya di Banyumanik untuk arus mudik akan kami siapkan sebanyak 17 gardu ke arah Solo. Sedangkan arah baliknya kami siapkan 22 gardu," katanya.

Ia mengatakan jumlah gardu menuju ke arah Solo lebih sedikit karena merupakan gardu "entrance" atau gardu masuk. Ia mengatakan di gardu tersebut pengendara hanya mengetap kartu dan tidak melakukan transaksi sehingga prosesnya cepat.

"Berbeda dengan saat arus baliknya, waktu lebih lama karena ada transaksi di situ sehingga kami siapkan lebih banyak gardu. Di samping gardu reguler kami juga siapkan gardu miring," katanya.

Baca juga: 32 "mobile reader" disiagakan di gerbang tol Banyumanik

Sementara itu, untuk "rest area" atau area peristirahatan, pihaknya akan menyediakan sebanyak enam area di ruas tol sepanjang 72,6 km tersebut.

"Ini sifatnya ada yang fungsional dan operasional. Untuk yang sudah operasional di rest area KM 429 A di Ungaran, lima lagi masih fungsional tetapi fasilitas minimal lengkap termasuk SPBU Pertamina modular," katanya.

Sedangkan untuk keberadaan posko, dikatakannya, akan disediakan di setiap "rest area", baik itu pos pengamanan maupun kesehatan.

"Untuk posko induk ada di Banyumanik. Di sini kami bekerja sama dengan Polda dan Polres setempat. Pengamanan dilakukan oleh pihak kepolisian," katanya.

Baca juga: Kemen-PUPR siapkan "Plan B" tol Semarang-Solo

Selanjutnya untuk langkah antisipasi kemacetan, pihaknya fokus di dua lokasi, yaitu jalur keluar tol Bawen dan sekitar "rest area" KM 429.

"Kemungkinan akan kami lakukan rekayasa lalu lintas berupa 'contraflow' kira-kira sepanjang 8 km di sekitar 'rest area'. Kalau di Bawen kami kerja sama dengan Dinas Perhubungan. Prediksi kami banyak kendaraan yang keluar di pertigaan tersebut karena menuju tempat rekreasi, ke arah Ambarawa, Magelang, Bawen. Oleh karena itu, antisipasinya dengan pengaturan lampu lalu lintas. Kalau tidak mampu kami akan tutup simpang susun Bawen dan kendaraan diarahkan keluar di Salatiga," katanya.

Baca juga: Pengelola tol Semarang-Solo digugat kontraktor proyek

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019