Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menanggapi rencana pencalonan putrinya, Siti Nur Azizah, dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Tangerang Selatan Tahun 2020, dengan menyatakan bahwa itu murni pilihan politik Azizah.

"Saya tidak mengarahkan keluarga saya, anak saya untuk jadi wali kota, nggak ada begitu. Saya bilang (ke Azizah) kalau saya tidak mendorong, tapi kalau masyarakat yang meminta ya saya hanya tut wurihandayani saja, saya ikuti maunya masyarakat saja," kata Wapres Ma'ruf Amin kepada wartawan di Kantor Wapres Jakarta, Selasa.

Wapres Ma'ruf menegaskan bahwa tidak ada niat untuk membangun dinasti politik atau aji mumpung dalam pencalonan Azizah sebagai wali kota Tangerang Selatan. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) non-aktif itu membebaskan pilihan hidup anak-anaknya, termasuk jika ada yang ingin masuk dalam dunia politik.

"Kalau kami sebenarnya nggak ada tuh dinasti, saya sendiri juga tidak merencanakan diri saya untuk jadi wapres. Saya kira itu bukan lahir dari keinginan kami, tapi lahir dari keinginan masyarakat ," tambahnya.

Sebagai seorang ayah, Ma'ruf hanya bisa memberikan arahan dari belakang terhadap rencana pencalonan Azizah di Pilkada Kota Tangerang Selatan.

"Kalau masyarakatnya mau dan (pencalonan) itu dorongan dari masyarakat, ya nggak masalah, saya tut wurihandayani saja. Jadi nggak ada (niat) supaya seperti ini, jadi ini, nggak ada. Tergantung kemampuannya saja," ujarnya.

Siti Nur Azizah memutuskan untuk mendaftarkan diri ke partai politik untuk mendapatkan dukungan dalam keinginannya mencalonkan sebagai wali kota Tangerang Selatan periode 2021-2026.

Azizah juga telah mengakukan pengunduran dirinya sebagai pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Masyarakat Islam Kementerian Agama demi pilihan politiknya tersebut.

Baca juga: Politisi ini usung program anti kekerasan perempuan

Baca juga: Nur Asia masuk bursa Pilkada Tangsel, Sandiaga tak ingin hambat istri

Baca juga: Pengamat nilai Tangsel butuh pemimpin terbebas dari dinasti


Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019