Jakarta (ANTARA) - Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau Airnav Indonesia meningkatkan layanan navigasi di lima destinasi super prioritas, yakni Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo dan Likupang.

“Untuk 2019 kita fully support program-program pemerintah, seperti lima destinasi Bali baru, Borobudur, Mandalika, Toba, Labuan Bajo dan Manado,” katanya.

Peningkatan layanan tersebut, di antaranya untuk di Danau Toba (Geopark) dengan memasang “instrumen landing system” (ILS), memperbarui menara modular, pengembangan wisata udara dan pelayanan drone serta taksi udara (air taxi).

“Danau toba, Bandara Silangit kabutnya tebal. Ini jadi fokus kita bagaimana tingkatkan ‘availability services’ (ketersediaan layanan) kita, sehingga tantangan ini bisa ditangani tepat. Jadi kita harus siapkan solusi tepat agar tak buang waktu dan dana. Silangit, penerbangan internasional mulai terbang, itu perlu kita siapkan dengan strategi yang tepat,” katanya.

Baca juga: Airnav catat pergerakan penerbangan domestik turun 17,5 persen

Di Borobudur (Jogja Solo Semarang/Joglosemar), yakni konektivitas Joglosemar, menara baru di Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) pemasangan ILS di Bandara YOA, kapasitas landasan pacu YIA 28 pergerakan per jam, restrukturisasi dan peningkatan pengawasan ruang udara lapis bawah (gabungan Solo-Yogyakarta dan Semarang ke Surabaya).

“YIA itu tantangannya karena landasan pacu persis di garis pantai, enggak mudah kadang ada kekosongan udara, bisa fatal jika tidak diantisipasi,” katanya.

Di Mandalika (Kawasan Ekonomi Khusus), yakni pengembangan bandara untuk pesawat berbadan lebar (Boeing-777), peningkatan kapasitas landasan pacu hingga lebih dari 25 pergerakan per jam dan pelayanan drone dan taksi udara.

Baca juga: Airnav masih bukukan laba Rp479 miliar, meski bisnis penerbangan lesu

Adapun, Labuan Bajo (Ekowisata), dibangun menara dan gedung baru, pengembangan bandara untuk pesawat berbadan lebar (Boeing-777), peningkatan kapasitas landasan pacu hingga lebih dari 25 pergerakan per jam dan dan pelayanan drone dan taksi udara.

“Labuan Bajo, landasan pacu sudah ada tapi enggak bisa ‘support’ pesawat besar, minimal targetnya Boeing 777 ‘kan perlu panjang landasan pacu 3.000 meter,” kata Novie.

Baca juga: AirNav Indonesia siap melayani navigasi 400 penerbangan di BIY

Di Likupang (Kawasan Ekonomi Khusus), bandara dipasang dengan presisi pendekatan ILS, pengembangan wisata udara, drone dan taksi udara.

“Likupang dikelilingi gunung kadang pesawat berputar sebelum mendarat. Tapi, sejauh ini pelayanan navigasi ‘so far so good’ di sana,” katanya.

Baca juga: Peran penting pemandu navigasi udara di saat genting

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019