Semarang (ANTARA News) - Ketua Pengda PBSI Jawa Tengah, H.M. Anwari mengatakan, Musyawarah Nasional (Munas) PBSI yang berlangsung di Jakarta, 14-15 November 2008 tetap sah meskipun hanya ada satu calon ketua umum yang muncul. Hal itu dikatakan Anwari ketika dihubungi dari Semarang, Selasa, untuk menanggapi mundurnya Icuk Sugiarto sebagai salah satu calon Ketua Umum PBSI periode 2008-2012. Satu calon ketua umum induk organisasi olahraga bulu tangkis di Tanah Air yang tetap bertahan dan sebagai calon tunggal adalah Jenderal TNI Djoko Santoso yang juga Panglima TNI. "Habis mau gimana lagi karena calon yang ada juga tinggal Pak Djoko dan Jateng mendukung beliau untuk memimpin PBSI periode empat tahun mendatang," katanya. Ia mengatakan, dengan adanya calon tunggal ini tentunya secara otomatis Djoko Santoso akan terpilih sebagai ketua umum PBSI untuk menggantikan Sutiyoso yang sudah habis masa jabatannya. Seperti diwartakan sebelumnya, juara dunia bulu tangkis tahun 1983 yang terakhir menjabat sebagai Ketua Umum Pengda PBSI DKI Jakarta tersebut akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri dalam pencalonan Ketua Umum PB PBSI periode 2008-2012. Ayah dari pebulu tangkis nasional, Tommy Sugiarto tersebut mundur setelah bertemu dengan Djoko Santoso tetapi Icuk mengaku bahwa pengunduran dirinya tidak mendapat tekanan dari siapapun. Anwari mengatakan, tidak mundurpun, Icuk juga tidak bisa maju karena yang bersangkutan sedang mendapat skorsing dari PBSI dan baru berakhir bulan Desember 2008. Ketika ditanya soal rangkap jabatan sebagai ketua umum PBSI dan Panglima TNI, dia mengatakan, tidak masalah karena tidak ada aturan yang mengatur soal itu. "Kalau berdasarkan UU, yang dilarang merangkap jabatan adalah Ketua KONI dari mulai pusat hingga kecamatan. Kalau ketua induk organisasi olahraga, seperti bulu tangkis tidak dilarang," katanya. Ia menambahkan, apabila Pak Djoko terpilih, diharapkan mampu mengayomi organisasi bulu tangkis di Indonesia. "Kepengurusan mendatang harus lebih solid dan bagus," ujar dia. Kemudian, lanjut dia, pembinaan atlet harus lebih baik lagi. "Pada masa kepemimpinan Pak Sutiyoso, pemassalan olahraga bulu tangkis di Tanah Air sudah berhasil, tentunya hal ini harus dikembangkan lagi di era Pak Djoko nanti," katanya. Menurut dia, keberhasilan pemassalan bulu tangkis ini dibuktikan dengan digelarnya kejuaraan di Kalimantan Selatan dan Mataram yang tingkatnya sama dengan di Pulau Jawa. "Pebulutangkis dari Jawa harus bertanding di daerah tersebut, jadi seperti Super Series yang digelar di berbagai negara," katanya.(*)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2008