Jakarta (ANTARA) - Bek Ajax Sergino Dest memutuskan meninggalkan kamp pelatihan musim dingin mereka di Qatar karena ia merasa dirinya tidak aman di sana, menyusul ketegangan politik antara Amerika Serikat (AS) dan Iran.

Dest lahir di Belanda, tetapi ayahnya berasal dari AS dan telah tampil tiga kali untuk skuat paman Sam tersebut.

Keputusan pemain berusia 19 tahun itu mengikuti langkah serupa oleh tim nasional AS untuk membatalkan rencana menggelar kamp pelatihan di Qatar setelah Jenderal Iran Qasem Soleimani tewas oleh serangan udara AS di Baghdad pekan lalu.

Baca juga: Ajax jaga jarak di puncak usai pesta gol ke gawang ADO

Dest dilaporkan kembali ke Belanda, di mana Ajax akan memainkan pertandingan Eredivisie mereka di kandang kontra Sparta Rotterdam pada 19 Januari setelah melakoni serangkaian pertandingan persahabatan di Qatar.

"Sergino tidak merasa nyaman (dengan situasi di timur tengah)," kata Ajax dalam pernyataan resmi mereka yang dikutip Sky Sports, Kamis.

Sejumlah klub lain, termasuk Celtic dan Rangers, juga tengah berada di Timur Tengah dengan kedua klub itu saat ini berencana untuk tetap di Dubai setelah mendapatkan saran resmi dari Kementerian Luar Negeri Skotlandia.

Baca juga: Solksjaer berpaling ke gelandang Ajax Donny van de Beek

Pewarta: Hendri Sukma Indrawan
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2020