Perkembangan baru-baru ini benar-benar membahayakan perdamaian dan keamanan di kawasan, yang sebelumnya sudah bergejolak,
Islamabad (ANTARA) - Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mahmood Qureshi pada Minggu berangkat menuju Iran dan Arab Saudi untuk mengadakan pembicaraan dengan mitra-mitranya soal ketegangan di Timur Tengah.

Sebelumnya, Perdana Menteri Pakistan Imran Khan meminta Qureshi untuk berkunjung ke Iran, Arab Saudi dan Amerika Serikat setelah serangan AS menewaskan komandan terkemuka Iran Qassem Soleimani di Irak pada 3 Januari.

Para Rabu (8/1), Iran membalas serangan itu dengan menembakkan peluru kendali ke pangkalan-pangkalan militer yang ditempati pasukan AS di Irak.

Qureshi berangkat menuju Teheran pada Minggu pagi untuk menjalani bagian pertama lawatannya, menurut Kementerian Luar Negeri Pakistan.

"Selama di Teheran, menteri luar negeri akan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif dan bertukar pikiran soal perkembangan situasi di kawasan Timur Tengah/Teluk," menurut pernyataan Kemlu.

Baca juga: Di DK PBB, Indonesia imbau penghentian aksi sepihak di Timur Tengah
Baca juga: Kanada peringatkan Iran, dunia sedang mengamatinya
Baca juga: Zelenskiy: Kebenaran pesawat jatuh di Iran tak dapat disembunyikan


Qureshi akan berkunjung ke Arab Saudi pada Senin (13/1) untuk bertemu dengan Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan Al Saudi serta membicarakan masalah perdamaian dan stabilitas di kawasan.

"Perkembangan baru-baru ini benar-benar membahayakan perdamaian dan keamanan di kawasan, yang sebelumnya sudah bergejolak, serta menekankan bahwa betapa penting menjalankan upaya segera dan bersama untuk mendapatkan penyelesaian damai," bunyi pernyataan itu.

Qureshi akan menyampaikan kesiapan Pakistan mendukung semua upaya untuk mencari penyelesaian atas perbedaan dan perselisihan melalui cara politik dan diplomatik, menurut pernyataan tersebut.

Sumberi: Xinhua-OANA

Baca juga: Iran akui tembak pesawat Ukraina karena "human error"
Baca juga: Presiden Ukraina harapkan penyelidikan penuh, kompensasi dari Iran

Penerjemah: Tia Mutiasari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020