Palembang (ANTARA) - Wilayah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menghadapi potensi peningkatan intensitas hujan dan angin kencang serta risiko pergerakan tanah selama Januari 2020.

Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi SMB II Palembang Bambang Beny Setiaji pada Senin mengatakan bahwa secara umum kejadian hujan disertai petir dan angin kencang akan meningkat selama 13-15 Januari, lalu turun pada 16-18 Januari 2020 dan meningkat lagi pada 19-20 Januari.

"Secara khusus hujan yang disebabkan awan konvektif dan orografis pada siang-sore hari di wilayah Sumsel akan berpotensi tetap terjadi hingga tujuh hari ke depan," ujar Beny.

Menurut dia curah hujan dan angin kencang masih dipengaruhi dari aktifitas menguatnya Angin Muson Cina Selatan yang melalui wilayah Sumsel dan sarat uap air.

Selain itu, ia menjelaskan, kondisi lokal permukaan wilayah Sumsel yang berawa dan sungai menjadi penyuplai uap air dan adanya pusat tekanan rendah di wilayah Australia memunculkan belokan dan pertemuan massa udara (konvergensi) di wilayah Sumsel yang meningkatkan pertumbuhan awan konvektif atau awan hujan akibat pemanasan matahari.

Di wilayah Sumsel bagian barat (dataran tinggi Bukit Barisan), ia melanjutkan, angin lembah mendapat pasokan uap air dari Samudera Hindia yang meningkatkan pertumbuhan awan orografis atau awan hujan akibat ketinggian permukaan.

"Berdasarkan kondisi regional dan lokal inilah peningkatan dan kontinyuitas curah hujan di wilayah Sumsel bagian barat (Bukit Barisan) berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi," kata Beny.

Bencana hidrometeorologi, menurut dia, berpotensi terjadi di Kabupaten Musi Rawas, Empat Lawang, Lahat, Muratara, Musi Banyuasin, Penukal Abab Pematang Ilir, Muara Enim, dan Kota Lubuklinggau.

Angin kencang, puting beliung, dan banjir berpotensi terjadi di Kota Pagaralam, Prabumulih, Palembang, Kabupaten Banyuasin, Ogan Komering Ilir, Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Timur, OKU Selatan, dan Ogan Ilir.

Sementara itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan bahwa 94 kecamatan di Sumsel selama Januari 2020 berpotensi menghadapi pergerakan tanah level menengah hingga tinggi.

Siaran di laman resmi PVMBG menyebutkan bahwa pergerakan tanah berpotensi terjadi di 94 kecamatan yang tersebar di Kabupaten Empat Lawang, Lahat, Muara Enim, Musi Rawas, Musi Rawas Utara, OKU, OKU Selatan, OKU Timur, Kota Pagaralam, dan Lubuklinggau.

Di Kabupaten Empat Lawang, pergerakan tanah berpotensi terjadi di Kecamatan Lintang Kanan, Muara Pinang, Pasemah Air Keruh, Pendopo, Pendopo Barat, Saling, Sikap Dalam, Talang Padang, Tebing Tinggi dan Ulu Musi.

Pergerakan tanah juga berpotensi terjadi di Kabupaten Lahat, tepatnya di Kecamatan Gumay Ulu, Gumay Talang, Jarai, Kikim Barat, Kikim Selatan, Kikim Tengah, Kikim Timur, Kota Agung, Lahat, Merapi Barat, Merapi Selatan, Merapi Timur, Muara Payang, Mulak Ulu, Pagar Gunung, Pajar Bulan, Pseksu, Pulau Pinang, Sukamerindu, Tanjung Sakti Pumi, dan Tanjung Tebat.

Kecamatan Barat Dua, Barat Satu, Selatan Dua, Selatan Satu, Timur Dua, Timur Satu, Utara Dua, Utara Satu di Kota Lubuk Linggau juga menghadapi potensi pergerakan tanah.

Di Kabupaten Musi Rawas, pergerakan tanah berpotensi terjadi di wilayah Bulan Tengah Suku Ulu, Jayaloka, Karangjaya, Megang Sakti, Muara Lakitan, Selangit, Sukakarya, Suku Tengah Lakitan, Ulu Terawas, Sumber Harta, Tiang Pumpung Kepungut, Tuah Negeri, dan Tugu Mulyo.

Di Kabupaten OKU Selatan, kejadian itu berpeluang terjadi di Banding Agung, Buana Pemaca, Buay Pematang Ribu Ranau Tengah, Buay Rawan, Buay Runjung, Buay Sandang Aji, Kisam Ilir, Kisam Tinggi, Mekakau Ilir, Muara Dua, Pulau Beringin, Runjung Agung, Simpang, Sindang Danau, Sungai Are, Tiga Dihaji, dan Warkuk Ranau Selatan.

Pergerakan tanah juga berpeluang terjadi di Kabupaten Muara Enim (Lawang Kidul, Lubai Ulu, Semende Darat Tengah, Semende Darat Ulu, Semende Darat Laut, Tanjung Agung, dan Ujan Mas) dan Kabupaten Ogan Komering Ulu (Baturaja Barat, Lengkiti, Lubukbatang, Muara Jaya, Pengadonan, Semidang Aji, Sosoh Buay Rayap, dan Ulu Ogan).

Selain itu, pergerakan tanah berpotensi terjadi di daerah Bunga Mayang dan Jayapura di Kabupaten OKU Timur; Karangjaya dan Ulu Rawas di Kabupaten Muratara; serta Dempo Selatan, Dempo Tengah, Dempo Utara, Pagaralam Selatan dan Pagaralam Utara di Kabupaten Pagaralam.
​​​​​​​
Baca juga:
Warga Sumatera Selatan diminta waspada hujan lebat disertai petir
Jembatan putus, tujuh rumah hanyut akibat luapan air sungai di Lahat

 

Pewarta: Aziz Munajar
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2020