Jakarta (ANTARA) - Pada  Rabu (15/1) berbagai peristiwa terjadi di Ibu Kota Jakarta. Mulai dari Polda Metro Jaya menangkap tiga pelaku penyekapan di Pulomas, DPRD usulkan PKL Sabang di Thamrin 10, Polres Jakut incar residivis begal hingga normalisasi Kali Ciliwung tetap primadona bagi warga Jakarta.

Berikut desk Metropolitan rangkumkan berita menarik yang masih layak disimak pada pagi ini. Klik judul untuk berita selengkapnya:

1. Polisi amankan tiga pelaku penyekapan di Pulomas

Subdit Resmob Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya mengamankan tiga orang dalam penggerebekan sebuah kantor di wilayah Pulomas, Jakarta Timur, yang diduga digunakan sebagai lokasi penyekapan.

2. DPRD minta rencana penempatan PKL Jalan Sabang ke Thamrin 10

Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Zita Anjani meminta rencana penempatan pedagang kaki lima (PKL) di Jalan Sabang untuk dialihkan ke pusat kuliner baru Thamrin 10 di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

"Di Sabang ini kita tahu sudah lama kawasannya. Bahkan nasi padangnya aja dari 1958. Mereka kontribusi ke DKI dan sebagainya. Saya gak ngomong mana yang harus diprioritaskan, tapi seperti itu faktanya. Jadi klo ada PKL yang baru dateng lebih baik ditempatkan di Thamrin 10," kata Zita di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membeli minuman dan membayar dengan fasilitas pembayaran non tunai JakCard dari Bank DKI di kawasan kuliner "Thamrin 10" di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, Sabtu (21/12/2019). ANTARA/HO-Dokumentasi Bank DKI/pri.
3. Ditlantas Polda Metro: 35 titik jalan di Jakarta rusak akibat banjir

Sebanyak 35 titik jalan di Jakarta rusak akibat banjir di awal tahun baru, menurut data yang dirilis Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya.

4. Tim Tiger buru residivis begal di Jakarta Utara

Tim Tiger Satreskrim Polres Metro Jakarta Utara memburu dua pelaku komplotan pembegal juga residivis kasus serupa yang beraksi di depan Indomaret, Jalan Mambo, Kecamatan Koja, Rabu dini hari.

Kepala Tim Tiger, Ipda Muhammad Rizky Novrianto di Mapolres, Rabu, menjelaskan komplotan itu terdiri dari tiga orang, MF, L dan HH. Dua diantaranya merupakan residivis, yakni MF dan HH yang baru keluar dari penjara.

5. "Anies" berpengaruh, tapi masyarakat pilih kebijakan normalisasi Ahok

Peneliti dari lembaga survei Populi Center Jefri Ardiansyah menyebut dalam hasil surveinya, nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mempengaruhi pilihan masyarakat dalam survei kebijakan penanggulangan banjir.

Namun nyatanya, jika diberikan opsi kebijakan antara normalisasi dan naturalisasi, masyarakat lebih memilih kebijakan normalisasi ala mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
 

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020