Jayapura (ANTARA) - Komandan Yonif (Danyonif) Raider 509/Kostrad Letkol Inf Wira M membantu mengajar di SD YPK Pengharapan Forwasi Wallay yang terletak tak jauh dari perbatasan RI-Papua Nugini (PNG) atau tepatnya di Distrik Senggi, Kabupaten Keerom, Papua, Kamis pagi.

Letkol Inf Wira M yang juga Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Pengamanan Perbatasan RI-PNG itu mengaku sengaja terjun langsung untuk membantu mengajar murid-murid SD tersebut.

"Hal ini merupakan wujud dari perhatian kami sebagai prajurit TNI akan dunia pendidikan, dan ingin melihat secara langsung kondisi siswa/i di sekolah tersebut," katanya ketika dihubungi dari Kota Jayapura, Kamis malam.

Baca juga: Masyarakat adat Keerom serahkan tanah kepada TNI melalui Korem 172/PWY

Berdasarkan pengamatan selama ini, Wira katakan, salah satu kendala yang dihadapi sejumlah sekolah yang ada di perbatasan adalah kurangnya tenaga guru atau tenaga pendidik, sehingga proses atau kegiatan pembelajaran terhambat.

"Bertolak pada hal tersebut di atas, saya berinisiatif untuk membantu pelaksanaan proses belajar mengajar di SD YPK Pengharapan Forwasi Wallay dengan terjun langsung sebagai tenaga pendidik,”tambahnya.

Ia mengemukakan bahwa beberapa prajurit dari Pos Kotis sudah membantu mengajar di sekolah tersebut sejak Senin pekan lalu dan sudah banyak hal yang diajarkan, mulai dari membaca, menulis dan berhitung, tidak lupa pula diajarkan materi tentang wawasan kebangsaan agar para siswanya dapat mengetahui sejak dini soal nusantara dan apa itu bela negara.

“Dalam materi wawasan kebangsaan yang diberikan, diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air dan saling peduli dalam hati peserta didik antara satu dengan yang lainnya sejak dini," kata Wira.

Baca juga: Prajurit TNI mengajar baca tulis di SD perbatasan Papua

Sementara itu, Kepala Sekolah Yosua Sima Forki, S.Pd. mengungkapkan bahwa sekolah tersebut memiliki 75 siswa yang terdiri dari 6 rombongan belajar, yaitu dari kelas 1 sampai kelas 6.

"Setiap kelas terdiri atas 10 sampai dengan 20 siswa. Selain itu, sekolah ini juga memiliki 4 orang guru, yang terdiri atas tiga guru pegawai negeri dan satu tenaga honorer. Namun mereka tidak bisa selalu hadir bersama dikarenakan tempat tinggalnya sangat jauh dari sekolah," katanya.

"Kami pihak sekolah sangat berterimakasih kepada Dansatgas beserta anggotanya, yang sudah mau dan rela membantu kegiatan belajar mengajar di SD YPK Pengharapan Forwasi Wallay," katanya lagi.

Baca juga: Prajurit TNI bantu mengajar di sekolah perbatasan RI-PNG
Baca juga: Prajurit TNI mendongeng untuk murid sekolah di perbatasan

Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020