Jakarta (ANTARA News) - Sebutan "anak kolong" bagi sebagian keluarga anggota TNI dan Polri bisa saja tidak mengenakkan hati, namun bagi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono predikat sebagai "anak kolong" justru menjadi kebanggaan. "Saya bangga sebagai 'anak kolong'," kata Presiden Yudhoyono  saat membuka Musyawarah Nasional Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI-Polri (FKPPI)di Caringin, Bogor, Jabar, Jumat malam. Kebanggaan itu, menurut Kepala Negara, karena sejak dini di lingkungan TNI-Polri dan juga keluarganya sudah ditanamkan nilai-nilai pluralisme dalam arti tidak membeda-bedakan suku, ras, agama dan antar golongan. Presiden Yudhoyono juga menyatakan bahwa di keluarganya sudah tiga generasi menjadi anggota FKPPI. "Ayah saya seorang TNI yang telah mengabdi 30 tahun. Istri saya pun ayahnya seorang TNI. Bila FKPPI sudah terbentuk sebelum 1973, tentunya saya akan menjadi anggotanya," kata Presiden yang disambut tepuk tangan peserta Munas. FKPPI terbentuk pada 1978 dan pada 1973 Yudhoyono lulus Akademi Militer di Magelang dan menjadi perwira TNI. Ia menambahkan, anaknya yang kedua pun, Edi Baskoro menjadi anggota FKPPI. Bahkan cucunya, hasil pernikahan Kapten (Inf) Agus Harimurti dengan Annisa Pohan, Almira Tunggadewi Yudhoyono, seharusnya menjadi anggota FKPPI karena orang tuanya seorang militer. "Jadi ada tiga generasi kan," katanya, yang lagi-lagi disambut tawa dan tepuk tangan para anggota FKPPI yang hadir. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008