Mataram (ANTARA) - Tim forensik Rumah Sakit Bhayangkara Mataram, Nusa Tenggara Barat, menemukan bekas luka pada bagian kelamin mayat perempuan tanpa identitas yang ditemukan warga di jurang tepi Jalan Raya Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, Rabu (5/2) malam.

Ahli Forensik RS Bhayangkara Mataram dr Arfi Samsu di Mataram, Senin, menjelaskan, selain bekas luka robek di bagian wajah dengan gigi seri tanggal dan luka lebam diduga akibat pukulan benda tumpul di bagian kepala, pihaknya juga menemukan bekas luka di bagian luar kemaluan.

"Tapi tidak ada ditemukan tanda kehamilan," kata Arfi dalam konferensi pers kasus penemuan mayat perempuan tanpa identitas bersama Kapolres Lombok Barat AKBP Bagus Satrio Wibowo yang digelar di RS Bhayangkara Mataram, Senin.

Lebih lanjut, perihal penyebab kematiannya, Arfi mengatakan, korban meninggal akibat kehabisan oksigen. Karenanya korban disimpulkan mati lemas disebabkan jeratan kabel listrik pada bagian lehernya.

"Untuk waktu meninggal antara tanggal 1 sampai 3 Februari 2020. Ditemukan empat sampai enam hari setelah meninggal," kata ujarnya.

Pada saat diperiksa, korban dikatakan hanya mengenakan celana tanggung 3/4 berwarna merah muda dengan lingkar lis bergelombang warna putih.

Kemudian korban ditemukan mengenakan celana dalam bermotif "hello kitty" terbalut campuran adukan semen yang sudah mengeras.

Berdasarkan hasil autopsinya, kini tim forensik telah mendata ciri fisik mayat perempuan yang diduga korban pembunuhan tersebut.

Hasilnya dikatakan bahwa korban memiliki wajah bulat, beralis tebal, dengan panjang rambut sebahu. Tingginya antara 158-160 cm dengan warna kulit sawo matang.

Tanda tubuh yang bisa dikenali hanya gigi geraham sebelah kirinya menghitam. Untuk usianya, korban diperkirakan sudah berusia remaja dengan rentang 17-30 tahun.

Baca juga: Penemuan mayat perempuan di jurang Senggigi kini menjadi misteri

Baca juga: Penyidik periksa CCTV sekitar lokasi penemuan mayat tanpa identitas

Baca juga: Mayat tanpa identitas diduga korban tewas tiga hari sebelum ditemukan

Pewarta: Dhimas Budi Pratama
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020