kurang lebih ada 30 jenis varian
Payakumbuh (ANTARA) - Sebagai daerah penghasil rendang terbesar, Pemerintah Kota Payakumbuh, Sumatera Barat akan mengusahakan agar bisa menjadi pemasok rendang untuk bekal jamaah haji asal Indonesia yang melaksanakan ibadah haji ke Mekah, Arab Saudi.

"Payakumbuh The City Of Randang bukan hanya slogan semata. Kita merupakan penghasil rendang terbesar. Kita akan upayakan agar rendang yang menjadi bekal jamaah haji berasal dari kita," kata Wakil Wali Kota Payakumbuh Erwin Yunaz di Payakumbuh, Senin.

Pemkot Payakumbuh akan mencoba melakukan lobi ke Pemerintah Pusat, dalam hal ini kementerian sebagai penyelenggara ibadah haji.

"Di sentra rendang kita itu tidak hanya dari daging sapi, ada seperti rendang telur, ayam, udang, paru, nangka dan jenis lainnya. Kurang lebih ada 30 jenis varian," sebutnya.

Baca juga: Wawako Payakumbuh usulkan rendang jadi cadangan makanan saat bencana
Baca juga: Rendang, Batik curi perhatian di bazar amal Warsawa


Erwin mengatakan jika rendang asal Payakumbuh dipercaya untuk hal tersebut, akan banyak keuntungan yang didapat, baik untuk UKM Rendang, peternak sapi dan penghasil rempah-rempah.

"Hitung-hitungannya itu setiap tahun rata-rata ada 250.000 orang jamaah haji di Indonesia, jika rendang kita setiap harinya dikonsumsi satu kali oleh jamaah, akan ada 10 juta potong rendang yang disediakan," ujarnya.

Dari 10 juta potong rendang itu, dibutuhkan 5.000 ekor sapi, bumbu masak sekitar 300 ton dan dua juta butir kelapa. Sehingga tidak hanya masyarakat Payakumbuh, nanti juga akan dibutuhkan pasokan dari daerah lain.

"Untuk satu kilogram rendang dapat menghasilkan 20 potong rendang. Sedangkan setiap satu kilogram rendang diperlukan bumbu 60 persen dari daging. Dan setiap kilogram membutuhkan empat butir kelapa. Berapa efeknya untuk masyarakat kita," sebutnya.

Baca juga: Brunei jadi pasar potensial wisata halal Sumbar
Baca juga: Payakumbuh gelar Festival Marandang 2019


Saat ini Pemkot Payakumbuh telah menyediakan regulasi untuk menggerakkan UKM Rendang yang ada. Saat ini seluruh UKM Rendang sudah dipusatkan di sentra Rendang Payakumbuh yang ada di Padang Kaduduak.

"Kita juga sudah membuatkan UPTD untuk ini. Kita juga mengumpulkan UKM ini dalam bentuk koperasi. Jadi kita membantu secara kelompok, bukan lagi secara individu," ujarnya.

Sehingga saat ini sudah menentukan teknologi yang tepat untuk memasak, mengemas dan pengawetan.

"Karena itu akan dorong rendang kita bisa menjadi distributor makan jamaah haji, minimal untuk jamaah asal Sumbar. Kita akan terus bangun komunikasi ke Pemprov dan pemerintah pusat," sebutnya.

Baca juga: Indonesia sajikan rendang pada pertemuan Komite ASEAN di Pyongyang
Baca juga: Ketika rendang jadi masakan pemersatu bangsa
Baca juga: Sumbar usulkan Rendang jadi Warisan Dunia UNESCO

Pewarta: Syahrul Rahmat
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2020