kita itu negara maritim, kepulauan, lautnya sangat luas, tapi hilirisasi dari industri berkaitan dengan kelautan itu masih sangat minim
Makassar (ANTARA) - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutkan bahwa pengembangan potensi industri kelautan belum berjalan optimal sehingga perlu digenjot dengan berbagi upaya secara bersama-sama baik pemerintah maupun swasta, mengingat Indonesia merupakan negara yang dikelilingi perairan.

"Kita ketahui bersama, kita itu negara maritim, kepulauan, lautnya sangat luas, tapi hilirisasi dari industri berkaitan dengan kelautan itu masih sangat minim. Harus ditingkatkan, termasuk hilirisasi dari industri rumput laut maupun perikanan," sebut Agus Gumiwang Kartasasmita di Balai Diklat Industri Makassar, Sulawesi Selatan, Senin

Menurut dia, pengembangan potensi sumber daya kelautan masih jauh di bawah normal, sehingga perlu upaya yang lebih keras lagi agar kekuatan industri di bidang kelautan bisa ditingkatkan sehingga bisa menjadi salah satu penopang ekonomi bangsa.

Baca juga: Menperin: Industri galangan kapal perlu dukungan pembiayaan


Selain itu, Indonesia sebagai negara maritim, kata dia, harus mempunyai hilirisasi sebagai kekuatan baru negara termasuk pengelolaannya harus orang dari dalam negeri.

"Indonesia satu negara kepulauan yang memiliki laut begitu luas, begitu kaya, mau tidak mau hilirisasi atau nilai tambah itu harus ada di Indonesia. Hilirisasi, nilai tambah tidak boleh pindah keluar negeri, termasuk berkaitan dengan penyerapan dari tenaga kerja," ucapnya.

Untuk itu, pemerintah terus berupaya baik itu Industri Kecil Menengah (IKM), Usaha Kecil Menengah (UKM) khusus bergerak di bidang kelautan didorong dalam hal penguatan-penguatan teknis serta peningkatan sumber daya manusia termasuk permodalan usaha.

"Saat ini pemerintah sudah meningkatkan 'amplop' KUR (Kredit Usaha Rakyat) dari Rp140 triliun menjadi Rp190 triliun, di mana minimum pinjaman dinaikkan dari Rp25 juta sampai Rp 50 jutaan untuk memberikan dorongan industri kecil semakin tumbuh," katanya.

Ia merestui pemberian KUR diberikan kepada kreditur yang bergerak di industri dan berkaitan dengan kelautan termasuk yang ada di Makassar, sebab potensi untuk laut ini masih perlu dioptimalkan.

Politikus Partai Golkar ini seusai memberikan motivasi kepada 150 orang terpilih pelaku IKM dan UKM dari beberapa kabupaten yang mengikuti diklat di Balai Industri Makassar, mengatakan bahwa diklat itu salah satu upaya pemerintah guna meningkatkan sumber daya mereka.

Baca juga: Menperin yakin target pertumbuhan industri 2020 tercapai


Diklat tersebut bertujuan meningkatkan sumber daya untuk peningkatan pasar. Banyak peserta ambil bagian dari program itu untuk belajar membuat produk dan mengemasnya dengan menarik agar dilirik dan dibeli konsumen.

"Karena kemasan dengan desainnya harus menarik, sesungguhnya ini menjadi nilai tambah dari kualitas produknya itu sendiri.
Teknologi, kemasan baru, daya tahan produk bisa tambah lama, maka tentu daya saing akan semakin membaik," papar dia.

Tidak hanya itu, pihaknya juga bekerja sama dengan pemda serta pihak Balai Rehabilitasi BNNP Sulsel memberikan pelatihan kepada mantan pecandu narkoba sebagai bekal mereka agar bisa bangkit kembali menjalankan hidup normalnya dan menjadi wirausaha.

Sebelumnya, Agus membuka kegiatan diklat berkaitan dengan industri kelautan di Balai Diklat Makassar. Sebanyak 150 orang terpilih dari berbagai kabupaten mengikuti diklat selama sepekan untuk menimba ilmu dari tenaga pengajar profesional di bidangnya.

Peserta dibagi menjadi tiga kelompok, satu kelompok sebanyak 50 orang. Yakni, kelompok pembuatan aneka olahan berbasis ikan, angkatan keempat. Kelompok pembuatan desain kemasan produk pangan, angkatan kedua dan kelompok pembuatan aneka olahan berbasis rumput laut, angkatan pertama.

Baca juga: Menperin targetkan manufaktur tumbuh 5,3 persen melalui pembenahan

 

Pewarta: M Darwin Fatir
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020