Jakarta (ANTARA) - Sejumlah berita bidang humaniora menjadi perhatian masyarakat dalam tempo sepekan ini mulai dari cek fakta ancaman gempa di Surabaya akibat dua patahan hingga penangguhan pelayanan umrah oleh pemerintah Arab Saudi untuk mencegah penyebaran virus corona (COVID-19).

Sebuah unggahan di media sosial Facebook menebar kekhawatiran masyarakat Surabaya dan sekitarnya karena menarasikan ancaman gempa akibat patahan lempeng bumi yang semakin membesar.

Akun yang mengunggah materi tersebut juga menyematkan video menampilkan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dengan narasi wali kota perempuan pertama Surabaya itu meminta didoakan agar kota yang dia pimpin tidak hancur karena patahan lempeng bumi.

Hingga Sabtu (22/2) malam, unggahan itu sudah mendapatkan tanggapan dari 216 pengguna lain, dikomentari 40 pengguna lain, dan disukai oleh 195 pengguna.

Namun, unggahan tersebut ternyata termasuk informasi yang salah atau disinformasi.

Pakar tsunami dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Widjo Kongko dalam berita berjudul "Pakar bantah isu patahan sesar Surabaya yang membesar" mengatakan potensi kegempaan akibat patahan lempeng di Jawa Timur perlu dilakukan pemetaan lebih lanjut.

"Pemetaan yang lebih detail diperlukan karena potensi kegempaan hanya salah satu faktor yang memengaruhi tingkat kerusakan," katanya.

Berita Pulau Timor yang dinyatakan positif terserang virus African Swine Fever (ASF) juga menjadi salah satu berita yang menarik perhatian masyarakat pekan ini.

Dalam berita Selasa (25/2), Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur menyatakan kemungkinan virus ASF masuk Pulau Timor melalui Timor Leste yang telah menewaskan ratusan ekor ternak babi.

"Hasil pemeriksaan laboratorium sudah mengonfirmasi bahwa positif ASF di Kabupaten Belu dan tentu berdampak pada seluruh wilayah di Pulau Timor," kata Asisten II Sekretariat Daerah Nusa Tenggara Timur Semuel Rebo.

Hasil positif itu didapatkan dari hasil pemeriksaan laboratorium terhadap contoh daging babi yang dikirim ke Medan.

Pemulangan 188 warga negara Indonesia yang menjadi awak kapal pesiar World Dream yang berhenti beroperasi sementara karena wabah COVID-19 juga menjadi salah satu berita yang menarik perhatian masyarakat.

"Kami lepas jangkar di perairan internasional dekat Kepulauan Bintan memindahkan para awak ke kapal TNI Angkatan Laut," kata President Dream Cruises Michael Goh melalui siaran pers sebagaimana diberitakan ANTARA, Senin (24/2).

Pemerintah Indonesia menggunakan Kapal Republik Indonesia (KRI) dr Soeharso menjemput warga negara Indonesia awak kapal World Dream ITU pada Rabu (26/2), di Selat Durian.

Warga negara Indonesia awak kapal World Dream kemudian dibawa ke Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu untuk diobsevasi selama 14 hari.

Selama perjalanan menuju Pulau Sebaru Kecil, para awak kapal World Dream menjalani pemeriksaan klinis oleh tim kesehatan KRI dr Soeharso yang memang merupakan kapal rumah sakit.

Menurut siaran pers Kementerian Kesehatan yang diterima di Jakarta Kamis (27/2), para awak kapal dinyatakan sehat dan tidak terindikasi COVID-19. Suhu tubuh mereka rata-rata normal dan tidak ada yang di atas 38 derajat Celsius.

Tim kesehatan juga telah mengambil sampel tenggorokan dan sampel darah untuk diperiksa di laboratorium.

Berita keputusan pemerintah Arab Saudi yang menangguhkan perjalanan umrah dari beberapa negara terkait dengan COVID-19, salah satunya Indonesia, sehingga menyebabkan jamaah batal berangkat juga menjadi salah satu berita yang menarik perhatian masyarakat.

"Telah dilaksanakan penangguhan masuknya warga non-Saudi ke Kerajaan Saudi untuk tujuan umrah dan kunjungan lain serta penghentian penerbitan visa untuk sementara," kata Wakil Menteri Haji dan Umroh untuk Urusan Umroh Arab Saudi Abdulaziz bin Wazzan melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis.

Kementerian juga telah mengonfirmasi perusahaan-perusahaan umrah dan agen luar negeri untuk membatalkan pemesanan apa pun sejak penerbitan pengumuman sampai pemberitahuan lebih lanjut.
 

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020