Jakarta (ANTARA) - Bagaimana jadinya jika steak diolah dengan citarasa lokal? Steak Karambia dari restoran Cikang, berusaha mengawinkan hidangan Barat dengan kearifan kuliner Nusantara.

Karambia adalah bahasa Minang dari kelapa. Sesuai namanya, banyak bagian dari kelapa dimanfaatkan dalam menu ini. Arangnya terdiri dari batok kelapa yang memberikan aroma berbeda.

“Kami mencari cara memadukan makanan Barat dengan rasa lokal. Daging steak biasanya dipanggang pakai arang, atau dengan BBQ. Tapi batok kelapa yang jadi bahan bakar memberi rasa tambahan yang unik,” kata dokter Ivan Rizal Sini, pemilik restoran Cikang.

Baca juga: Pilih steak medium atau well done?

Baca juga: Pasien kanker boleh makan daging merah

 
Steak Karambia di restoran Cikang, Jakarta (ANTARA/Nanien Yuniar)

Bukan cuma jadi bahan bakar, kelapa juga jadi bahan penting dalam pembuatan saus Karambia yang dituangkan di atas potongan-potongan daging sapi.

Minyak kelapa menjadi bagian dari saus otentik yang terdiri dari daun parsley, daun ketumbar, cabai merah cincang, lada, garam, bawang putih cincang dan cuka aren. Rasanya asam, tapi segar. Meski ada cabai merah, tak ada rasa pedas yang kentara.

Wangi dan segarnya saus ini bisa untuk mengurangi bau amis daging, jadi lebih cocok dipadukan dengan daging yang tidak terlalu matang. Lagipula, daging yang dimasak tidak terlalu matang masih juicy dan lembut saat dikunyah, berbeda dengan steak well done yang lebih alot karena “jus” di dalam daging sudah tidak ada.

Baca juga: Memadukan steak dengan lima pilihan keju mancanegara

Baca juga: Makan steak tiap hari sama baiknya seperti berhenti rokok

 
Steak Karambia di restoran Cikang, Jakarta (ANTARA/Nanien Yuniar)

Saus ini jadi pelengkap steak daging sapi impor Australia yang telah dipotong-potong tipis agar mudah disantap. Pengunjung bisa memilih dua jenis daging dan berat, antara tenderloin dan sirloin dengan berat 120 dan 150 gram.

Lembutnya daging sapi dengan saus Karambia yang sedikit asam dilengkapi dengan Salada uci (uci artinya nenek dalam bahasa Padang) yang punya sentuhan rasa manis.

Salada uci terdiri dari selada, mentimun jepang dan telur rebus yang dicincang halus ditambah cuka aren dan gula pasir cair serta garam dan lada. Rasanya dominan manis, meski ada jejak asam.

Ada tambahan keripik kentang yang menambah kekayaan tekstur dalam sepiring steak. Kerupuk merah muda yang didatangkan langsung dari Padang menjadi pelengkap yang menegaskan kesan makanan tradisional.

Steak Karambia dapat dinikmati dengan harga antara Rp120.000 - Rp160.000 tergantung berat dan jenis daging yang dipilih.

Baca juga: Kiat memasak daging steak ala chef Michelin Star

Baca juga: Kiat mengolah daging kambing agar tidak perengus

Baca juga: Kenapa makanan di pesawat terasa lebih hambar?

 

Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020