Palembang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru minta agar media dapat meredam gejolak masyarakat yang mungkin ditimbulkan suatu isu yang belum tentu kebenarannya.

Artinya media dapat memikirkan dampak suatu pemberitaan, kata Gubernur usai menerima pengurus Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia Sumatera Selatan di Palembang, Rabu.

"Jangan sampai pemberitaan menimbulkan keresahan sehingga menurunkan produktivitas masyarakat," ujar dia.

Terlebih lagi, lanjut gubernur, di tengah lajunya peningkatan pembangunan dan penurunan angka kemiskinan di Sumsel, media dituntut untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat atas kerja keras yang dilakukan semua pihak untuk kesejahteraan bersama.

"Apalagi di tengah perkembangan media sosial saat ini. Televisi mempunyai tanggung jawab untuk menangkal berita hoaks yang saat ini banyak beredar. Ini tugas kita bersama menjaga agar jangan sampai terjadi gejolak di masyarakat," ujar gubernur.

Yang jelas, menurut gubernur, media berperan penting dalam mendukung pembangunan termasuk dalam mewujudkan visi dan misi Sumsel maju untuk semua.

Sementara Ketua IJTI Sumsel Ardiansyah Nugraha mengatakan, pihaknya akan mendukung program Gubernur Sumsel yang saat ini telah dijalankan demi kesejahteraan masyarakat.

"Untuk itu kita ke sini sebagai langkah memperkenalkan diri dan mensinergikan dalam jurnalisme positif, mengingat perkembangan media digital sangat cepat," katanya.

Menurut dia, pihaknya juga berkomitmen akan melihat dampak yang ditimbulkan dari pemberitaan yang akan dimuat. Hal itu untuk meminimalisir keresahan di masyarakat.

Termasuk juga akan membackup setiap program yang dijalankan. Serta akan membantu pemerintah menumbuhkan kembali kepercayaan masyarakat terhadap daerah yang sebelumnya terlanjur terkena dampak dari pemberitaan, tambah dia.

Baca juga: WNI dari Wuhan ingin pulang ke Sumsel siap difasilitasi, kata gubernur

Baca juga: Gubernur: Jangan lagi ada konflik manusia dengan harimau di Sumsel

Baca juga: Gubernur: Sumsel siap jadi tuan rumah

Pewarta: Ujang Idrus
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2020