Jakarta (ANTARA) - Surat keputusan PSSI yang mempersilakan klub Liga 1 dan Liga 2 memotong gaji pemain sebesar 75 persen mendapat sorotan dari serikat pesepak bola global, FIFPro, demikian disampaikan kuasa hukum Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI) Mohammad Agus Riza.

"Kaget mereka PSSI mengeluarkan kebijakan seperti itu," ujar pria yang akrab disapa Riza tersebut kepada Antara di Jakarta, Kamis (9/4).

Baca juga: FIFPro ingatkan banyak pesepak bola yang tak patut gajinya dipotong
Baca juga: APPI upayakan gaji bulan Maret 2020 pemain Liga 1-2 dibayar penuh


Pada Jumat (27/3), PSSI menerbitkan Surat Keputusan (SK) bernomor SKEP/48/III/2020 yang salah satunya berisi, mempersilakan klub-klub untuk menggaji pemainnya maksimal 25 persen pada bulan Maret sampai Juni 2020 dari gaji yang tertera di kontrak di tengah jeda kompetisi akibat pandemi penyakit virus corona (COVID-19).

Menurut Riza, tidak lazim federasi sepak bola di suatu negara turut campur dalam hal-hal yang seharusnya menjadi urusan antara pemain dan klub. Apalagi, SK tersebut dikeluarkan PSSI tanpa bernegosiasi dengan pemain atau perwakilannya.

"Di mana-mana, termasuk di Eropa, negosiasi gaji itu antara klub dengan pemain. Federasi tidak ikut campur, hanya mengarahkan saja. Bahkan FIFA yang mengeluarkan pedoman di tengah COVID-19 ini juga menyatakan begitu," kata Riza.

Baca juga: FIFA rekomendasikan perpanjangan kontrak pemain
Baca juga: APPI: pemotongan membuat gaji pesepak bola di bawah UMR


Dalam laman resminya yang diunggah pada 7 April 2020, FIFA mengunggah "Pedoman FIFA untuk Mengatasi Konsekuensi Legal di tengah COVID-19".

Dalam pernyataannya, FIFA antara lain menyebut bahwa mereka menyadari pandemi COVID-19 berdampak besar bagi pemasukan klub. Oleh karena itu, FIFA sangat mendorong klub dan pemain bekerja sama untuk menemukan kesepakatan dan solusi selama periode penangguhan kompetisi sepak bola.

FIFPro, lanjut Riza, sudah menyurati PSSI soal penerbitan SK tersebut. Akan tetapi, organisasi yang kini dipimpin Mochamad Iriawan itu belum memberikan tanggapan.

"Belum ada kabar atau jawaban dari PSSI. Padahal surat itu dari FIFPro yang menjadi mitra kerjanya FIFA sekaligus induk dari APPI," tutur dia.

Baca juga: PSSI hormati langkah klub hadapi COVID-19
Baca juga: PSSI wacanakan tes COVID-19 untuk tim Liga 1-2
Baca juga: FIFPro ingatkan ancaman kesehatan mental pesepak bola di masa pandemi


Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2020