masyarakat diharapkan mengakses link https://bit.ly/SUSERCov-19
Makassar (ANTARA) - Tim Satgas Unhas menyelenggarakan survei pemetaan sosial ekonomi rumah tangga terkena dampak COVID-19 (SUSERCov-19) .

Anggota Tim SUSERCov-19 Unhas Dr Muhammad Ramli AT, menjelaskan survei ini bertujuan untuk memberikan pertimbangan kepada pihak berwenang dalam mengambil kebijakan atau langkah teknis dalam penanganan pandemi COVID-19 di Sulawesi Selatan.

“Satgas COVID-19 Unhas mempunyai beberapa tim intervensi, termasuk tim sosial ekonomi yang bertugas mengidentifikasi dampak sosial ekonomi. Kami melakukan survei ini secara daring, mengingat situasi wabah yang membatasi interaksi tatap muka,” kata Ramli dalam keterangannya di Makassar, Sabtu.

Baca juga: Wagub ingatkan pentingnya intervensi karantina dalam penerapan PSBB

Dosen Sosiologi Unhas ini menjelaskan, tim peneliti telah menyiapkan kuesioner daring yang dapat diakses cukup mudah oleh responden, baik melalui laptop maupun melalui telepon genggam.

“Survei ini bersifat anonim, responden tidak perlu mengungkap identitasnya. Semua data yang diisi responden akan dijamin kerahasiaannya dan hanya akan dipergunakan semata untuk tujuan penelitian ini,” katanya.

Responden yang mengisi kuesioner ini diharapkan dari kalangan penduduk Sulawesi Selatan, berusia 15 tahun ke atas, pernah atau sedang bekerja, atau mendapat pendapatan atau keuntungan paling sedikitnya satu jam dalam seminggu lalu.

Baca juga: Gubernur Sulsel pastikan kebutuhan pangan aman tiga bulan ke depan

Termasuk dalam hal ini jika pernah bekerja dua bulan lalu (Februari 2020) dan kini menganggur.

Kuisioner ini diisi oleh satu orang mewakili satu rumah tangga. Pengumpulan data berlangsung sampai 30 April 2020 dan dapat diperpanjang dengan pertimbangan tertentu.

Untuk berpartisipasi dalam survei, masyarakat diharapkan mengakses link https://bit.ly/SUSERCov-19.

Baca juga: Gubernur Sulsel fokus penerapan PSBB di Makassar

Hasil analisis dari survei ini selanjutnya akan menjadi bahan pengambilan kebijakan untuk intervensi penanganan COVID-19.

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020