Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mempercayakan kepada Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jakarta menjadi penyalur bantuan Rp1 miliar dari perusahaan jasa kurir nasional, JNE, untuk masyarakat terkena dampak wabah COVID-19.

Siaran pers Baznas DKI Jakarta di Jakarta, Sabtu, menyebutkan, sumbangan diserahkan oleh Direktur Utama/CEO JNE Muhammad Feriadi diterima oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balaikota Jakarta, Jumat (24/4).

Gubernur DKI Jakarta didampingi Ketua Baznas/Bazis DKI Jakarta, KH Ahmad Luthfi Fathullah dan Wali Kota Jakarta Barat, Rustam Efendi.

Gubernur DKI Jakarta mengucapkan terima kasih atas kepedulian JNE terhadap apa yang dihadapi masyarakat Jakarta saat ini.
Selain itu, Anies berpesan agar semua karyawan JNE yang masih harus bekerja untuk senantiasa menjaga stamina.

"Patuhi aturan-aturan dan petunjuk pemerintah dalam berinteraksi dengan para pelanggan, seperti memakai sarung tangan, masker dan tetap menjaga jarak," kata Anies.

Baca juga: Lurah sebut sekolah pilihan terakhir penanganan COVID di Kampung Rawa

Muhammad Feriadi yang didampingi jajaran direksi JNE menyampaikan bahwa selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ini permintaan masyarakat terhadap jasa kurir mengalami kenaikan signifikan. Pihaknya bersyukur bahwa jasa kurir termasuk bidang usaha yang diperbolehkan untuk tetap aktif selama masa PSBB.

Masih terbuka
Sebelumnya, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Dwi Oktavia Tatri Lestari Handayani menyebutkan, hingga Jumat (25/4) 29 kelurahan di DKI sudah menerima distribusi bantuan sosial (bansos) bagi warga miskin dan rentan miskin, dengan paket tersalur sebanyak 68.551 paket.

Paket berisi bahan pangan pokok berupa beras lima kilogram (kg), sarden dua kaleng kecil, minyak goreng 0,9 liter satu kantong dan biskuit dua bungkus, dua masker kain dan sabun mandi dua batang.Tidak ada pemberian berupa uang tunai pada bantuan sosial itu.

Target penerima bantuan sosial sebanyak 1,2 juta KK yang bermukim di DKI Jakarta. Program ini bersumber dari realokasi anggaran APBD Provinsi DKI Jakarta.

Program ini berlangsung dua pekan selama masa PSBB diterapkan. Pemilihan kelurahan prioritas juga mempertimbangkan Peraturan Gubernur Nomor 90 Tahun 2018 tentang Peningkatan Kualitas Permukiman Dalam Rangka Penataan Kawasan Permukiman Terpadu.

Baca juga: 19 sekolah di Jaktim siapkan gedung serbaguna COVID-19

Pemprov DKI Jakarta mengapresiasi berbagai pihak yang telah membantu dan berkolaborasi menangani pandemi COVID-19. Sampai 23 April 2020, terdapat 112 kolaborator yang telah berpartisipasi, dengan rincian 50 kolaborator berasal dari lembaga usaha, 25 kolaborator merupakan LSM/OMS, Badan PBB dan universitas serta 27 kolaborator merupakan perorangan dan 10 kolaborator merupakan kementerian dan setingkat kementerian.

Sampai saat ini masih terbuka kesempatan bagi masyarakat dan jika ingin berkolaborasi untuk dukungan/bantuan yang masih dibutuhkan adalah alat pelindung diri, masker, sarung tangan, disinfektan dan natura.

Dukungan dapat langsung disampaikan ke Jakarta Development Collaboration Network (JDCN) melalui Sekretariat Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 Provinsi DKI Jakarta, Balai Kota, Blok G Lantai 2 atau melalui kanal jdcn.jakarta.go.id dan Chat Center di nomor 081196000196 dan 081196000197.
 

Pewarta: Edy Sujatmiko
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020